bakabar.com, BOGOR - Musim kemarau mulai berdampak pada pasokan air di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak delapan kecamatan terindikasi kekeringan sumur.
Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyebut terus memantau perkembangan dampak musim kemarau. Distribusi air bersih untuk wilayah terdampak juga dilakukan.
"Setiap hari berapa ribu liter yang kami distribusikan untuk tempat-tempat yang terdeteksi rawan kekeringan," jelasnya.
Baca Juga: Puncak Bogor Alami Kekeringan, 328 KK Krisis Air Bersih
Iwan meminta camat dan dinas terkait mendeteksi dini dampak kemarau untuk masyarakat. Dia juga ingin desa-desa yang teridentifikasi kekeringan untuk dipetakan.
"Pada saat rapat kemarin saya sudah meminta camat dan dinas untuk mendeteksi, kira-kira desa mana yang teridentifikasi ada kekeringan. Kami BPBD, PDAM sudah diperintahkan," imbuhnya.
Upaya jangka panjang yang dilakukan mengatasi kekurangan air dengan membangun bendungan. Seperti Bendung Cibeet dan Cijudey di wilayah Jonggol.
"Mudah-mudahan hari ini dapat bantuan dari pusat. Kalau DED kita sudah ada cuma pendanaannya. Kalau deteksi dininya saya belum tahu, mungkin ahli geologi yang banyak kekeringan," tutup Iwan.