Kalsel

Sumber Utama Air Bersih Akhirnya Mengalir di Desa Waki HST

apahabar.com, BARABAI – Warga Desa Baru-Waki Kecamatan Batu Benawa di Hulu Sungai Tengah (HST) mulai bisa…

Featured-Image
Warga Waki RT 2 mulai merasakan aliran air bersih dari sumber utama, Senin (8/2)./Foto-apahabar.com/Lazuardi.

bakabar.com, BARABAI – Warga Desa Baru-Waki Kecamatan Batu Benawa di Hulu Sungai Tengah (HST) mulai bisa menikmati air bersih.

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), sumber utama penghasil air bersih sudah bisa disalurkan ke rumah-rumah warga di sana.

Warga Waki RT 2, M Sanusi menyebutkan sumber mata air ini bernama Marai. Letaknya di kawasan perkebunan, sekitar 2 kilometer dari permukiman warga.

Mata airnya tidak terpengaruh kondisi air sungai. Jika air di Sungai Waki Hantakan keruh, mata airnya belum tentu keruh.

“Di mata air itu dibuat ada kolam dan saringannya. Jadi tidak keruh,” terang Sanusi kepada bakabar.com, Senin (8/2).

Sebelumnya, pipa-pipa penyaluran air bersih ini rusak dihantam banjir bandang pada Rabu malam, 13 Januari 2021.

Arus sungai deras itu menyeret pipa-pipa yang terpasang di jembatan gantung. Pun demikian dengan jembatannya yang ikut terputus.

Akibatnya, Pamsimas yang baru saja selesai difungsikan dan masih dalam pemeliharaan itu rusak berat. Pipa-pipanya hilang terseret arus sungai. Padahal, nyaris 90 persen warga di sana menggunakan sumber mata air itu.

Mengingat kondisi air sungai Hantakan yang tak kunjung jernih, krisis air bersih pascabanjir langsung dirasakan warga salah satu desa terparah yang terdampak banjir bandang itu.

Meski tersedia 20 tandon air bermuatan 1200 liter dari bantuan dermawan, itu belum mencukupi keperluan warga di sana.

Kondisi ini dirasakan warga selama tiga pekan lebih. Warga hanya bisa berharap pasokan air yang disuplai dari para relawan tiap harinya, meskipun ada tersedia beberapa sumur bor.

Setelah anggota Polres HST dengan warga setempat bahu-membahu memasang pipa utama, air bersih berangsur-angsur bisa menyuplai keperluan warga di sana.

“Kita juga bekerja sama dengan masyarakat Desa Mandingin Barabai, Pamsimas serta elemen lainya untuk memperbaiki saluran mandiri air bersih di desa Waki ini,” kata Kapolres HST, AKBP Danang Widaryanto melalui Bhabinkamtibmas Polsek Batu Benawa, Aiptu Nanang Purnomo.

Pipa-pipa penghubung sumber mata air Marai dan penyalur ke rumah-rumah warga tadi mulai dipasang sejak Sabtu, 6 Februari.

“PT Sinarmas Grup ikut andil dalam membantu perbaikan dan akan membangunkan saluran air bersih mandiri yang baru ini,” terang Purnomo.

Perwakilan PT Sinarmas Grup, Lington, menyebutkan kerja sama seluruh elemen masyarakat desa Waki, Pamsimas, dan jajaran Polres HST mempermudan dan mempercepat pengerjaan saluran air bersih.

Pembangunan saluran baru dan jaringan air bersih sementara, diharapkan Lington segera terealisasi agar masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih.

“Semoga masyarakat bisa dengan mudah mendapat air bersih,” tutup Lington.

Musibah banjir bandang ini tidak hanya menyulitkan warga untuk mendapatkan air bersih. Sejumlah fasilitas umum pun ikut rusak dihantam air bah. Tak terkecuali rumah-rumah warga.

Sekretaris Desa (Sekdes) Waki, Nurhidayah, menyebutkan ada 201 unit rumah rusak ringan, 49 unit hilang akibat disapu air bah, dan 76 buah rusak berat.

“Terparah ada di RT 2 dan 8. Nyaris semua rumah rusak di sana,” kata Nurhidayah ditemui bakabar.com belum lama tadi.

Untuk di RT 8 ada 12 rumah yang hilang atau hanyut diterpa derasnya air yang meluap pada Rabu malam itu. Kemudian 9 rusak berat dan 15 buah rusak ringan.

“Hanya sisa dua buah yang selamat,” tutup Nurhidayah.

Bencana alam mengawali 2021 yang disebut sebagai banjir terparah dalam sejarah HST ini membuat 10 dari 11 kecamatan terdampak.

Berdasarkan data BPBD HST yang dirilis Diskominfo per 8 Februari tadi, bencana banjir di 2021 ini tidak hanya dirasakan warga Hantakan dan Batu Benawa, 10 dari 11 kecamatan di HST pun terdampak.

Terparah ada pada 3 kecamatan yakni, Hantakan, Batu Benawa dan Barabai.

Pada 10 kecamatan tadi, ada 87.506 jiwa dari 29.06 KK yang terdampak. Rumah warga yang terendam mencapai 20.554 unit.

Sedangkan rumah warga yang rusak berat sebanyak 2.973 unit. Sementara rumah warga yang hilang akibat disapu air bah sebanyak 183 unit.

Selain itu, ribuan fasilitas umum, lahan pertanian, peternakan hingga UMKM di HST juga ikut terdampak.

Banjir ini juga memakan korban jiwa. Ada 10 orang warga HST yang dinyatakan meninggal.



Komentar
Banner
Banner