bakabar.com, BANJARMASIN – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Nadiem Makarim, sedang menjalankan program ‘Merdeka Belajar’.
Program merdeka belajar saat ini juga dijadikan tagline dalam momentum Hari Pendidikan Nasional (HPN) yang diperingati setiap 2 Mei.
Lantas apa yang dimaksud dengan Merdeka Belajar?
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Totok Agus Daryanyo, mengatakan program ini adalah sebuah sistem penajaman belajar yang lebih mengangkat kemampuan siswa itu sendiri.
Menurutnya yang paling menonjol dalam merdeka belajar adalah pembelajaran berbasis IT. Namun bukan berarti tidak memberlakukan belajar tatap muka.
“Merdeka belajar nanti arahnya pembelajaran berbasis IT. Intinya ini metode pengembangan pembelajaran dan memanfaatkan teknologi,” ujarnya.
Sebagai bentuk keseriusannya mendukung program tersebut, saat ini Disdik Banjarmasin telah menyiapkan 16 sekolah penggerak yang akan dijadikan role model Merdeka Belajar.
Sekolah yang dimaksud di bagi beberapa kategori, tiga untuk PAUD, tiga untuk SMP, dan sepuluh untuk tingkat SD.
“Hari senin besok kita akan mencanangkan 16 sekolah penggerak yang terdiri dari Paud, SD dan SMP. Sekolah penggerak ini sebelumnya dilaksanakan melalui seleksi,” katanya.
Tidak hanya Sekolah Penggerak, Disdik Banjarmasin juga akan memilih guru penggerak dalam rangka mendukung program merdeka belajar tersebut.
“Guru penggerak juga akan dilaksanakan,” tuturnya.