Tak Berkategori

Sudah Tahap Lelang, Sungai Handil Bakti Batola Segera Dikeruk

apahabar.com, MARABAHAN – Setelah dianggap memperparah banjir di Barito Kuala, Sungai Handil Bakti di Kecamatan Alalak,…

Featured-Image
Pembersihan sampah dan gulma di Sungai Handil Bakti, ketika kawasan itu tergenang banjir di awal 2021. Foto: Dokumen

bakabar.com, MARABAHAN – Setelah dianggap memperparah banjir di Barito Kuala, Sungai Handil Bakti di Kecamatan Alalak, segera dilakukan pengerukan.

Sungai Handil Bakti yang menghubungkan banyak saluran tersier di Alalak dan Mandastana ke Sungai Alalak, terkesan mati dalam beberapa tahun terakhir.

Penyebabnya adalah gulma dan tumpukan sampah yang memenuhi hampir sebagian besar permukaan sungai. Sungai juga semakin dangkal dan tak sanggup menampung debit air dalam jumlah besar.

Situasi itu memperburuk banjir yang terjadi awal 2021. Pembersihan sampah dan gulma di sejumlah titik, hanya sedikit membantu pembuangan banjir.

Bahkan ketika curah hujan meningkat sejak akhir Oktober 2021, sejumlah kawasan penduduk di Alalak kembali tergenang air.

Untungnya situasi tersebut sudah mendapat respons Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai penanggung jawab.

Melalui Ditjen Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Sungai Handil Bakti akan segera dikeruk.

“Melalui BWS Kalimantan III, Daerah Irigasi Rawa (DIR) Handil Bakti akan dikeruk mulai 2022,” papar Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, awal pekan tadi.

“Kami berharap banjir di awal 2021 menjadi yang terakhir. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, penanganan banjir menambah tekanan yang sudah berat,” imbuhnya.

Dilansir dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, Jumat (31/12), proyek bernama Rehabilitasi DIR Handil Bakti itu masih dalam proses lelang.

Menggunakan APBN 2022, nilai pagu paket yang disediakan sebesar Rp27 miliar dengan luasan pekerjaan 75 kilometer atau 1.875 hektar.

“Direncanakan pengerukan dimulai dari Terminal Handil Bakti sampai Ray 6 di Kecamatan Mandastana, serta menyebar ke saluran tersier di kiri dan kanan,” tandas Rahmadian Noor.

“Selain melalui pemerintah pusat, Pemkab Batola juga melakukan rehabilitasi irigasi melalui Dana Alokasi Umum (DAU) sesuai kewenangan,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner