bakabar.com, BANJARMASIN – Kegiatan subuh keliling Calon Gubernur Denny Indrayana di Masjid Nurul Iman, Jalan Prona I, Pemurus Baru, Kota Banjarmasin mendadak tegang, Rabu (31/3) pagi.
Pasalnya, kegiatan tersebut diwarnai baku hantam antara Koordinator Tim Hukum Denny-Difri (H2D), Jurkani dengan seorang warga setempat bernama, Aman (62).
Cekcok keduanya berlangsung saat sesi ceramah usai salat subuh. Menurut pengakuan Aman, saat itu ia kebetulan duduk di depan Jurkani. Tiba-tiba Jurkani datang menyenggol bokongnya.
“Saya bertanya, ada apa ini,” ujar Aman.
Sejurus kemudian, kata Aman, Jurkani membawanya keluar dan melepas masker yang dikenakannya. Seketika saja, sebut Aman, Jurkani melayangkan bogem ke wajahnya.
“Saya dibilang penyusup,” katanya.
Senada dengan keterangan Aman, salah seorang saksi, Ibrahim, menerangkan hal serupa. Pemukulan terjadi karena Aman dianggap sebagai penyusup.
“Kamu ini penyusup,” ujar Ibrahim menurunkan perkataan Jurkani. “Tiba-tiba saja langsung di tampar,” tambahnya.
Akibat kejadian itu, Masjid Nurul Iman menjadi ramai karena warga setempat berdatangan. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Jurkani dan Aman dibawa ke Polresta Banjarmasin.
Adapun Jurkani sendiri saat dikonfirmasi melalui pesan singkat terkait permasalahan itu masih belum merespons. Menariknya, dari video yang diterima media ini, Jurkani sendiri tampak ikut terkena tendangan dan pukulan dari Aman dalam cekcok tersebut.
Soal kisruh di subuh keliling tersebut, Wakapolresta Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo angkat bicara. Sabana mengimbau agar warga ataupun paslon sama-sama menjaga keamanan ketertiban jelang pemungutan suara ulang.
“Kita dari Polresta Banjarmasin akan mempertemukan, akan cari tau apa masalahnya, dan akan kita selesaikan,” bebernya.
Respons Denny
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Denny yang kebetulan berada di lokasi ‘Subuh Keliling’ turut mengetahui adanya aksi ribut-ribut yang melibatkan tim suksesnya. Kendati demikian, Denny enggan berkomentar banyak.
“Kalau terkait faktanya nanti biar, apakah ada atau tidak ada saya tidak melihat jadi saya tidak bisa komentar,” ujar Denny.
Denny memastikan bahwa bahwa kegiatan yang dilakukan pihaknya hanyalah agenda rutin yang dilaksanakan secara rutin dari masjid ke masjid.
“Tapi yang pasti agenda kami ke sini. Yang pasti karena kita datang untuk salat subuh berjemaah harapannya kita sama-sama menjaga situasi yang nyaman buat semua,” terangnya.
Saat ditanya apakah ada unsur kesengajaan dalam aksi pemukulan itu? Denny kembali enggan berkomentar.
“Saya tidak mau mengomentari yang saya tidak atau pastinya. Tentang faktanya bagaimana kita serahkan berikan kepercayaan kepada kepolisian untuk menyelidiki dan menyelesaikannya,” pungkasnya.
