bakabar.com, BALIKPAPAN – Entah apa yang merasuki pikiran AS (42) warga Balikpapan, Kaltim, hingga nekat ingin melakukan perbuatan tak senonoh terhadap istri temannya sendiri.
Hal itu dilakukan AS, karena tak kuasa menahan nafsu birahinya ketika melihat kemolekan tubuh istri temannya sendiri, ia pun nekat melakukan tindakan pelecehan seksual.
Hal itu dilakukan AS saat suami korban sedang berjualan di pasar.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Muara Jawa, Iptu Rachmat Andhika Prasetyo pada Jumat (22/10).
Bermula saat AS mendatangi rumah temannya untuk meminta buah pepaya pada Sabtu (16/10) lalu sekira pukul 11.30 Wita. Sayangnya saat itu temannya tidak ada di rumah, hanya ada sang istri sebut saja Irna (bukan nama sebenarnya).
“Pas ke rumahnya itu yang membukakan pintu adalah istri temannya. Dan saat itu hanya mengenakan sarung saja,” ujarnya.
AS yang mengetahui temannya tidak ada di rumah pun tak langsung kembali pulang. Ia beralasan hendak buang air kecil di dalam rumah Irna tersebut.
“Temannya ini jualan di pasar. Pelaku tidak langsung pulang, malah beralasan masuk ke rumah untuk buang air kecil di kamar mandi,” tuturnya.
Saat hendak buang air kecil, AS melihat Irna sedang cuci muka sambil menunduk di dekat kamar mandi. Tak kuasa menahan nafsu melihat kemolekan tubuh Irna, AS pun langsung meraba-raba tubuh Irna.
“Korban langsung berontak dan meminta tolong kepada pelaku untuk melepaskannya,” ujarnya.
Bukannya melepas, AS justru makin menjadi-jadi. Niat menggoyang istri temannya pun muncul hingga akhirnya korban ketakutan dan langsung mengambil handphone untuk menghubungi suaminya.
“Korban menghubungi suaminya dan memberitahukan kalau ada pelaku di rumah. Bahkan suami sempat berbincang lewat handphonenya tersebut,” lanjutnya.
Pelaku pun sempat menghentikan perbuatannya. Namun karena nafsu sudah di ujung tanduk, ia pun melanjutkan perbuatan bejatnya itu. Tanpa menyadari kalau handphone milik Irna masih tersambung. Sehingga sang suami masih mendengar secara langsung suara istrinya yang menolak ajakan AS.
“Korbannya bilang jangan om, jangan om. Itu didengar oleh suami korban berulang-ulang. Sampai akhirnya pelaku sadar dan bergegas pergi dari rumah tersebut,” jelasnya.
Tak terima istrinya dilecehkan, sang suami bergegas pulang untuk mengecek kondisi istrinya. Karena takut dengan temannya tersebut, pelaku langsung datang ke Polsek Muara Jawa mencari perlindungan.
“Setelah bukti-bukti lengkap, kasus ini baru dilaporkan secara resmi pada Kamis (21/10) kemarin,” ungkap Andhika.
Sementara itu, AS mengaku khilaf melakukan perbuatan tersebut. Ia tak tahan melihat tubuh istri temannya dan nekat melakukan perbuatan tak senonoh tersebut.
“Saya kenal sudah lama. Sama suaminya sangat dekat hingga makan bersama,” kata pria dari lima anak ini.
Pertemanan dengan temannya itu terjalin cukup lama yakni selama dua tahun. Kebersamaan mereka cukup intens, bahkan beberapa kali sering silaturahmi ke rumah pelaku. Pun demikian Irna yang bertemu dengan pelaku saat mendampingi sang suami mengunjunginya.
“Saya waktu itu benar-benar khilaf. Tidak bisa menahan nafsu karena melihat dia hanya mengenakan sarung,” pungkasnya.