bakabar.com, JAKARTA - Stem cell adalah penemuan dalam ilmu kedokteran yang menggunakan sel punca sebagai terapi kesehatan kronis hingga mencegah penuaan dini pada kulit.
Sel induk adalah jenis sel khusus dalam tubuh yang memiliki kemampuan untuk berubah menjadi berbagai jenis sel lainnya.
Stem cel memiliki potensi regeneratif yang tinggi dan dapat digunakan untuk memperbaiki atau mengganti sel-sel yang rusak atau mati di dalam tubuh.
Stem cell sendiri diketahui berada di tubuh manusia sejak di dalam kandungan, dan berfungsi untuk mengatasi kerusakan fungsi pada sel manusia.
"Dari sejak bayi sendiri manusia sudah memiliki stem cell. Sel ini membantu perkembangan kita dalam janin ibu, kemudian setelah lahir, stem cell ini tidur atau beristirahat," kata DR. Dr. Cosmos Octavianus Mangunsong, SpM(K), seorang dokter mata sekaligus Co-Founder Jakarta Stem Cell Centre, pada bakabar.com, Senin (27/11).
Ketika manusia dilahirkan, stemcell akan dorman (tidur) dan kemudian akan aktif kembali ketika dibutuhkan saat adanya luka atau penyakit.
Membicarakan mengenai sejarahnya, penelitian stem cell ini sudah dimulai sejak tahun 1970-an, di sebuah laboratorium ketika para peneliti ingin melihat suatu organisme dapat tumbuh besar dan bertambah banyak.
Pada awalnya, banyak kontroversi mengenai metode perawatan ini, beberapa disebabkan karena risiko yang terlampau besar dalam pengobatannya.
"Kemudian tahun 80-an itu ada prosedur stem cell itu menggunakan embrio (janin) bayi yang mengalami keguguran. Karena berbahaya dan melanggar kode etik, metode tersebut tidak dilanjutkan," ungkap dr. Cosmos.
Setelah berpuluh tahun kemudian, para peneliti menemukan suatu stem cell yang aman digunakan untuk manusia dan minim akan risiko.
Jenis stem cell yang dimaksud adalah Mesenchymal stem cells (MSCs), sebuah sel yang diambil dari plasenta bayi yang sudah melalui prosedur dalam pengolahannya, sehingga aman digunakan untuk manusia.
Dalam prosedurnya, terapi stem cell dilakukan melalui dua cara, yaitu disuntikan atau melalui intravena (diinfus). Keduanya pun harus dilakukan dengan hati-hati dan melalui dokter ahli, demi menghindari risiko lainnya.
Dengan menggunakan donor sel punca atau plasenta yang didapatkan dari laboratorium resmi dengan segala prosedur yang telah dilakukan, sel punca mulai disuntikkan ke dalam tubuh manusia.
Manfaat Stem Cell bagi Tubuh Manusia
Meski dalam perjalanannya stem cell memiliki banyak pro kontra, tapi saat ini dengan jenis sel punca yang lebih aman dan diawasi oleh Badan POM hingga Kementerian Kesehatan, manfaat sel punca semakin bisa diadopsi.
Dari segi kecantikan, stem cell sudah sangat pasti dikaitkan dengan fungsinya dalam regenerasi kulit, dan mencegah penuaan dini pada manusia. Lebih dari itu, melakukan treatment stem cell diketahui dapat menghaluskan kulit dan meredakan keloid.
Melalui teknologi kedokteran yang kian berkembang, mengupayakan mengaktifkan kembali stem cell dan menjadi teknologi dalam memberikan penyembuhan, peradangan atau inflamasi dalam tubuh manusia.
Mutasi genetik yang diaktifkan dalam tubuh bahkan memberikan manfaat bagi manusia, seperti mengaktifkan kembali jaringan pada pankreas dan membantu ginjal dalam metabolismenya dan bisa mengobati penyakit parkinson pada lansia.
Tak hanya itu, dr. Cosmos mengaku bahwa sel punca di tangan yang tepat, sel punca dapat mengobati rabun senja.
"Melalui terapi genetik dengan sel punca, dengan memasukkan virus yang sudah ditransfer melalui gen," ujarnya menjelaskan.
Meski saat ini stem cell diketahui masih cukup mahal dalam pengobatannya, cukup banyak masyarakat yang berbondong mencoba perawatan serta pengobatan yang diberikan oleh sel punca.
Saat ini klinik dan rumah sakit yang menangani perawatan sel punca masih sedikit, sebut saja Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang mendapatkan izin oleh Kementerian Kesehatan untuk penelitian sel punca ini.
Selain RSCM, ada lima klinik kesehatan yang fokus dalam pengobatan menggunakan sel punca. Salah satunya adalah Jakarta Stemcell Centre yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No.68, Menteng, Jakarta Pusat.