bakabar.com, BANJARMASIN – Sebagai upaya untuk mengembangkan pelaku Startup lokal di Banua, Komunitas Startup Borneo menjalin kerjasama dengan Bank Kalsel.
Penjajakan kerjasama sendiri dilakukan secara konkrit dalam kegiatan Meeting bersama dengan Tim Bisnis Bank Kalsel, Sabtu (11/1/2020) lalu di Kantor Pusat Bank Kalsel di Banjarmasin.
"Dalam meeting yang kita lakukan bersama Bank Kalsel, ada beberapa kerjasama yang kita ajukan, salah satunya kerjasama dalam bentuk transaksi perbankan hingga permodalan," ungkap Ketua Startup Borneo Adam Nugraha, Selasa (14/1).
Untuk transaksi perbankan diharapkan anggota Startup Borneo bisa menjalin kerjasama melalui beragam fasilitas yang dimiliki oleh Bank Kalsel. Kemudian untuk permodalan diharapkan Bank Kalsel bisa memfasilitasi pengembangan usaha Startup lokal melalui tambahan modal.
"Khusus untuk penambahan modal tentunya tidak sama dengan UMKM atau perusahaan. Karena bisnis Startup ini berbeda sekali model bisnisnya," tambahnya.
Ia pun berharap kedepan melalui penjajakan ini akan ada kerjasama yang konkrit dapat dilakukan komunitasnya bersama Bank Kalsel. Hal ini sebagai upaya dalam mendukung Startup lokal dapat menjadi raja di daerahnya sendiri.
"Saat ini komunitas kami memiliki anggota perseorangan yang mencapai 223 orang, dengan bisnis Startup mencapai 30 buah di berbagai bidang bisnis. Jumlah tersebut tentunya sangat potensial jika dapat bekerjasama dengan Bank Kalsel," harapnya.
Sementara itu, Bagian Corporate dan Marketing Communication Bank Kalsel Triyadi Hermawan menambahkan, kegiatan meeting bersama Komunitas Start Up Borneo adalah upaya pihaknya untuk melihat sejauh mana potensi bisnis Startup lokal yang ada di Banua.
Hal ini tentunya sejalan dengan upaya Bank Kalsel untuk mengambangkan kerjasama baru dalam hal kredit permodalan di sektor produktif, tidak terkecuali di bisnis Startup.
"Ini merupakan pertemuan kedua yang kami lakukan bersama Komunitas Startup setelah sebelumnya dilakukan audiensi terlebih dahulu dengan Direktur Operasional Bank Kalsel. Semoga kedepannya melalui adiensi dan meeting bersama ini bisa dilakukan kerjasama yang lebih konkrit lagi antara kedua belah pihak," jelasnya.
Dilain pihak, Pengamat Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Arief Budiman berharap Bank Kalsel di Tahun 2020 dapat lebih kreatif dalam penyaluran kredit di sektor produktifnya.
Salah satunya dengan menggarap pasar kredit di sektor produktif baru yang kini sedang menjadi tren, contohnya kredit di sektor bisnis Startup.
"Bisnis berbasis teknologi atau dikenal dengan Startup kini sedang naik daun. Lini kredit ini saya harapkan juga bisa mulai digarap oleh Bank Kalsel," bebernya.
Saat ini bisnis Startup sudah sangat berkembang di Kalsel. Bahkan dilihatnya sudah ada beberapa pengusaha lokal yang coba mengembangkan bisnisnya dengan berbasis teknologi.
"Mereka inilah yang harus dirangkul dan dibesarkan melalui kredit dari Bank Kalsel. Hal ini agar eksosistem bisnis Startup di Kalsel dapat semakin berkembang," tukasnya.
Baca Juga: Ikatan Pesantren Indonesia Dapat Bantuan Puluhan Juta dari Bank Kalsel
Baca Juga: Bank Kalsel Tandatangani PKO FLPP dengan Kementerian PUPR
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif