bakabar.com, BANJARMASIN - Longsor Jalan nasional KM 171 Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) diam-diam tengah ditelisik Polda Kalsel.
Kerusakan jalan nasional itu kian parah akibat longsor susulan untuk yang ketiga kalinya pada 16 Oktober lalu. Hingga mengakibatkan jalan terputus secara total.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa'i memastikan bahwa proses penyelidikan longsor yang diduga akibat aktivitas pertambangan batubara itu tengah dilakukan.
"Penyelidikan itu pasti. Kita lihat penyebab kejadian tersebut," ujarnya, Rabu (19/10).
Kendati demikian, Kombes Rifa'i belum bisa menjelaskan secara detil sudah sejauh mana proses penyelidikan itu berjalan. Termasuk apakah sudah ada saksi yang diperiksa terkait kasus ini.
"Nanti diinfokan lagi. Karena ini sifatnya masih penyelidikan. Bapak belum bisa bicara banyak," katanya.
Putusnya jalan Satui KM 171 diduga akibat aktivitas penambangan batubara ini menjadi perhatian. Pasalnya, banyak yang menduga longsor diakibatkan dekatnya jarak galian tambang dengan jalan.
Meminjam data hasil dari kajian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalsel menemukan fakta bahwa lubang tambang yang amat berdekatan di sekitar lokasi kejadian. Jaraknya hanya 38 meter dari sisi utara dan 152 meter dari sisi selatan.
Lubang tambang juga sangat dekat dengan sungai atau hanya berjarak 195 meter. Pun demikian dengan pemukiman warga hanya berkisar 79 meter hingga 42 meter.