bakabar.com, BANJARMASIN - Dana yang sejatinya digunakan untuk pencegahan stunting, ternyata banyak dipangkas.
Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka fakta dana penanganan stunting bahkan ada yang digunakan untuk memperbaiki pagar puskesmas.
Selain itu dari yang dianggarkan untuk penanganan stunting dengan anggaran kegiatan Rp 77 triliun untuk 283 sub kegiatan, paling tinggi digunakan untuk koordinasi Rp 240 miliar.
"Untuk koordinasi anggarannya Rp 240 miliar, item yang betul untuk bayi hanya Rp 34 triliun yang sampai ke mulut bayi dan ibu hamil Rp 34 triliun," kata dia dalam acara Launching Modul Sinkronisasi Krisna Renja - Sakti secara virtual.
Penanganan stunting ini mulai dari memberikan makanan kepada anak atau ibu hamil untuk mencegah stunting.
"Tapi ada kegiatan ganti pagar Puskesmas rusak ini masuk kategori stunting. Mungkin kita ketawa, ini betapa banyak PR untuk kita," jelas dia.
Melansir detik.com, dia juga menyebutkan ada juga anggaran stunting yang digunakan untuk penggantian pagar Puskesmas. Sekadar informasi, tahun lalu pemerintah menganggarkan percepatan pencegahan stunting Rp 44,8 triliun.
"Termasuk yang disampaikan tadi, ganti pagar Puskesmas masuk kategori stunting. Kita mungkin ketawa, tapi betapa PR kita banyak sekali," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan banyak anggaran pemerintah yang disusun secara historis, bukan karena prioritas.
Kondisi ini mempengaruhi efektivitas pembangunan dan sumber daya yang tak efisien, seperti program stunting yang ditemukan anggarannya dipakai untuk memperbaiki pagar Puskesmas.