Resesi Global 2023

Sri Mulyani Ingatkan Investor Terkait Ancaman Resesi Global 2023

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengingatkan investor terkait ancaman resesi global 2023

Featured-Image
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani. Foto: tangkapan layar YouTube Sekretariat Negara.

bakabar.com, JAKARTA– Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengingatkan investor terkait ancaman resesi global 2023.

Menurutnya, ekonomi pada 2023, akan lebih sulit dan semakin menantang, mengingat adanya catatan merah terjadi pada 2022.

“Tahun 2022 dalam semua berita pada 31 Desember di bursa negara-nagara maju disebutkan bahwa 2022 adalah tahun yang sangat brutal,” ujar Sri Mulyani dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023, melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (2/1).

Bursa global mencatat selama 2022, investor seluru dunia telah mengalami kehilangan kapitalisasi mencapai 30 triliun US dolar.

“Sehingga investor di seluruh dunia bukan mengalami create value tapi losing value,” ucap Sri Mulyani.

Jatuhnya kapitalisasi pasar modal dunia, akan menjadi catatan penting bagi seluruh investor, untuk menjadi lebih hati-hati dalam menghadapi 2023.

Dalam rangka melindungi investor dalam negeri, pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang (UU) Pengambangan dan Penguatan Sektor Keuanga (P2SK).

“Untuk 2023 penekanan pada integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas akan ditopang dengan pelaksanaan UU P2SK yang sudah ditetapkan,” tutur Sri Mulyani.

Untuk itu, penerapan UU P2SK menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dalam hal ini Gubernur Bank Indonesia.

Hal itu juga menjadi PR bagi Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sri Mulyani berharap melalui penerapan aturan tersebut, dapat menjaga stabilitas ekonomi nasional, terutama untuk sektor keuangan.

“Karena ini akan menjadi ujian yang sangat berat bagi kita semua untuk menghadapi 2023,” kata Sri Mulyani.

HALAMAN
12
Editor
Komentar
Banner
Banner