News

Sosok Bomber Polsek Astana Anyar Bandung, Simak Profil Lengkapnya

Terungkap sudah bomber utama bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung. Pelaku dilaporkan bernama Agus Sujarno (34).

Featured-Image
Petugas menjadi korban bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung. Foto via Kumparan

bakabar.com, BANJARMASIN - Terungkap sudah siapa sosok bomber atau pelaku utama bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung. Pelaku diduga bernama Agus Sujarno (34) alias Abu Muslim.

"Pelaku bernama Agus Sujarno, [narapidana teroris] bebas September 2021," jelas Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di Bandung, Selasa siang (7/12).

Hasil pendalaman polisi, kata Sigit, Agus terkonfirmasi menjadi bagian dari Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Kabagbanops Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar memastikan penyidik antiteror masih berada di lokasi kejadian.

"Kami masih lakukan investigasi pengumpulan keterangan dan olah TKP, membutuhkan waktu serta untuk memastikan serpihan-serpihan material yang ditemukan," jelasnya kepada bakabar.com.

"Mohon waktu dan tetap tenang. Sekali lagi Densus 88 sedang bekerja cepat mendalami peristiwa ini," sambungnya.

Sosok Agus sebelumnya juga berhasil diidentifikasi oleh kakek tirinya, Supono (84). Supono memastikan wajah pada mayat yang tubuhnya terpotong itu merupakan cucu kesayangannya.

"Iyah betul. Dia cucu tiri saya," kata Supono seperti dilansir Detik.com.

Baca Juga: Breaking! Bom Meledak di Kota Bandung

Terduga bomber Polsek Astana.
Terduga bomber Polsek Astana.

Sehari-hari ia dikenal tertutup. Agus, kata Supono, telah lama meninggalkan rumah di Bandung. Hingga akhirnya diketahui menetap di Sukaharjo, Jawa Tengah.

"Dia udah lama nggak di rumah, nikah juga nggak ngasih tahu. Cuma ngabarin aja kalau dia ini sekarang tinggalnya di Sukaharjo di Jawa Tengah," ungkap Supono.

Supono juga mengaku sudah lama tak pernah berkomunikasi dengan cucunya itu. Ia pun mengaku kaget dan terpukul setelah memastikan terduga pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan cucunya.

"Kaget saya juga, terpukul rasanya. Padahal orangnya baik, nurut sama orang tua," katanya.

Baca Juga: Pemilik Motor Pelaku Bom Bunuh Diri Bandung Disorot, Ini Klarifikasinya!

Narapidana Teroris

Bom Astana Anyar
Suasana pasca-ledakan di Polsek Astana Anyar. Foto: Wisma/Detik.com

Agus adalah bekas napi teroris atau napiter. Supono berkata cucunya itu mantan napiter yang mendekam di Lapas Nusakambangan pada 2017. Ia lalu bebas bersyarat pada 2021.

Supono sudah lepas komunikasi dengan AS sejak lama. Termasuk saat AS dipenjara, Supono sudah tidak pernah berkomunikasi lagi.

"Udah lama nggak pernah kontak-kontak lagi, nikah juga nggak tahu saya. Tahu-tahu udah punya anak," tutur Supono.

Baca Juga: Motif Bom Bunuh Diri di Bandung: Dendam ke Aparat Kepolisian

Ahli Kelistrikan

Motor yang ditemukan di TKP Astana Anyar bertuliskan kalimat hasutan kebencian kepada penegak hukum
Motor yang ditemukan di TKP Astana Anyar bertuliskan kalimat hasutan kebencian kepada penegak hukum. Foto-net

Informasi dihimpun dari Harianhaluan.com, Agus Sujatno dikenal sebagai tenaga ahli kelistrikan. Ia memiliki keahlian merakit bom. Dibuktikan dengan perannya dalam kasus Bom Panci 2017.

7 Maret 2017, Agus ditangkap bersama Saleh Abdurahman alias Gungun. Keduanya diduga kuat terafiliasi dengan Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Ia disebut-sebut mampu belajar merakit bom dari internet.

Sebelumnya, kasus bom bunuh diri menggegerkan para personel Mapolsek Astana Anyar yang sedang apel pagi, Selasa (7/12). Tiba-tiba saja pelaku datang dengan mengacungkan senjata tajam kepada para petugas hingga meledakkan dirinya sendiri.

Saat berita ini selesai diketik, polisi melaporkan terdapat total 11 orang terdampak bom bunuh diri. Satu di antaranya meninggal dunia atas nama Aiptu Sopian.

Sedang 9 orang lainnya mengalami luka berat, dan sisanya luka ringan. Umumnya mereka adalah pejalan kaki yang kebetulan melintas di depan Mapolsek Astana Anyar.

Baca Juga: Buntut Teror Bom di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Mapolda Kalsel Dijaga Ketat

Editor


Komentar
Banner
Banner