bakabar.com, BANJARMASIN – Klaim anggota DPR RI Syafruddin H Maming (SHM) bersama pemerintah berhasil membangun 200 Penerapan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kabupaten Tanah Bumbu dinilai sah dan bukan bukan sekadar omong kosong.
“Mengingat, anggota DPR RI mempunyai kewajiban untuk memastikan program itu tepat sasaran,” ucap Pengamat Politik dan Kebijakan Publik FISIP ULM, Arif Rahman Hakim (ARH) kepada bakabar.com, Jumat (18/9) pagi.
ARH menegaskan, DPR RI memiliki kewajiban untuk memperjuangkan daerah pemilihan (dapil) masing-masing untuk memeroleh pelayanan maksimal dari pemerintah.
Begitu pula yang dilakukan anggota Komisi VII DPR RI Syafruddin H Maming atau biasa disapa Cuncung kepada masyarakat di Tanah Bumbu.
“Terlebih Bang Cuncung merupakan putera daerah dari Bumi Bersujud,” bebernya.
Meskipun program PJU-TS ini sudah berjalan sejak 2018 silam, sambung dia, maka anggota DPR RI bersangkutan tetap memiliki peran dalam memperjuangkan titik-titik atau lokasi pemasangan.
“Karena itulah etika anggota DPR RI memperjuangkan apa yang dibutuhkan masyarakat di daerah tersebut,” pungkas Dosen Muda Banua ini.
Sebelumnya, SHM membuktikan kerja konkret selama menjabat sebagai anggota DPR RI dari Dapil Kalsel II.
Syafruddin atau akrab disapa Cuncung ini, duduk di Komisi VII DPR RI bersama dengan 3 anggota DPR RI lain dari dapil yang sama, di antaranya Sulaiman Umar, Zairullah Azhar, dan Hasnuryadi Sulaiman HB.
Komisi VII DPR RI dengan ruang lingkup tugas di bidang energi dan riset teknologi, bersama sejumlah mitra kerja terkait telah bersinergi dalam pelaksanaan berbagai program pemerintah.
Salah satunya program 'Indonesia Terang' dengan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS).
PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya, sehingga menjadi solusi untuk digunakan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN maupun pada daerah-daerah yang telah terlistriki PLN.
Program Pemerintah terkait PJU-TS ini menjadi terobosan dalam menciptakan ramah lingkungan, dan upaya dalam pengembangan energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.
Sebagai wujud nyata agar program ini dapat dirasakan masyarakat Kalsel, SHM telah mengajukan pemasangan PJU-TS kepada Kementerian ESDM melalui Direktorat Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi di Jakarta.
Dengan alokasi pengerjaan PJU-TS Wilayah Tengah I Khususnya Kalsel sebanyak 900 titik.
Cuncung telah mengusulkan sebanyak 300 titik pemasangan bagi wilayah yang belum terjangkau penerangan listrik, dengan penunjukan lokasi meliputi Banjarmasin 50 titik, Tanah Laut 50 titik dan Tanah Bumbu 200 titik.
Tenaga Ahli di Komisi VII DPR RI, Rizki Eri Munadi mengatakan Syafruddin H Maming dan 2 anggota Komisi VII dari Dapil Kalsel II bersama Kementerian ESDM sebagai mitra kerja telah berkoordinasi dalam pelaksanaan program PJU-TS atau infrastruktur lainnya dalam mendukung penerangan dan penyediaan energi di Banua.
Disampaikannya, hanya 3 anggota DPR RI dari Kalsel II yang duduk di Komisi VII mengusulkan titik pemasangan lampu PJU-TS.
“Dari data resume pekerjaan PJU-TS Wilayah Tengah I, Kalsel diberi alokasi 900 titik. Sekira Februari Pak Cuncung inisiasi usulan 300 titik pemasangan yang dibagi ke beberapa wilayah seperti Tanah Bumbu 200 titik, Banjarmasin 50 titik, dan Tanah Laut 50 titik. Penunjukan titik pemasangan ini hanya diinisiasi oleh Pak Cuncung, dr. Sulaiman Umar dan Bang Hasnuryadi Sulaiman,” ujarnya.
Disinggung mengenai kritikan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), M. Akram Sadli yang membantah klaim Syafruddin H Maming sebagai pengusul 200 titik PJU-TS di Tanah Bumbu, Rizki menanggapinya dengan santai.
Dirinya mengatakan Akram Sadli perlu piknik apalagi saat jelang Pilkada 2020.
“Setiap orang punya hak untuk mengkritik, namun Bang Akram Sadli ini sepertinya perlu piknik menjelang Pilkada 2020. PJU-TS ini memang program pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat, implementasinya Kementerian ESDM terus berkoordinasi dengan Komisi VII. Saat pengajuan pun saya juga telah koordinasi dengan Pemkab Tanah Bumbu mengenai lokasi dan perlu digaris bawahi, bahwa tanpa inisiasi dan usulan Pak Cuncung sebagai anggota Komisi VII DPR RI, 200 titik PJU-TS di Tanah Bumbu tidak akan masuk dalam proyek pemasangan. Terkait usulan ini semua sudah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2018,” bebernya.
“Untuk PJU-TS di Tanah Bumbu usulan Pak Cuncung lebih banyak ketimbang anggota Komisi VII DPR RI Dapil Kalsel II yang lain. Anggota Komisi VII dari Tanah Bumbu ini kan ada 3 orang, yang mengusulkan untuk daerahnya hanya Pak Cuncung dan dr. Sulaiman Umar sebanyak 70 titik, minus dr. Zairullah Azhar yang tidak mengajukan,” tambahnya.
Sebelumnya beredar pernyataan yang dilontarkan Ketua Ikatan Sarjana Nadhatul Ulama (ISNU) Kabupaten Tanah Bumbu, M Akram Sadli.
Dia meluruskan terkait pernyataan anggota Komisi VII DPR RI, Syafruddin H Maming yang menyatakan Program 200 titik Penerangan Jalan Umum (PJU) Tenaga Surya (TS) adalah hasil perjuangan dari politisi PDIP itu.
Menurut Arkam, PJU-TS merupakan Program Prioritas Nasional dari Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yaitu pemasangan lampu PJU-TS lebih dari 45.000 titik baru di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
"Termasuk di beberapa kabupaten-kota di Kalsel. Seperti 200 titik PJU-TS di Kabupaten Tanah Bumbu, serta Banjarmasin dan Tanah Laut ada 50 titik yang dikerjakan pada 2020 ini," jelas Akram di Batulicin, Kamis (17/9).