Kalsel

SMPN 1 Tanjung Bekali Siswa Baru Selama Belajar Jarak Jauh Diterapkan

apahabar.com, TANJUNG – Para guru SMPN 1 Tanjung, Tabalong, membekali siswa baru selama sistem pembelajaran tidak…

Featured-Image
Penerapan protokol kesehatan berlaku ketat di SMPN 1 Tanjung, Tabalong, saat pengambilan buku pelajaran. Foto-apahabar.com/Ahc26

bakabar.com, TANJUNG – Para guru SMPN 1 Tanjung, Tabalong, membekali siswa baru selama sistem pembelajaran tidak berlaku secara tatap muka langsung di Kalsel akibat pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, hari ini tahun ajaran baru sekolah sudah dimulai. Namun sistem pembelajaran dilakukan dari jarak jauh, alias di rumah.

Bagi siswa baru, mereka dibekali video tentang lingkungan sekolah, sebagai perkenalan.

Video itu disebar melalui nomor ponsel terdata milik siswa di sekolah.

Video itu selain berisi tentang lingkungan sekolah, tapi juga mengenalkan para guru, kelas dan lainnya. Kemudian disebar melalui WhatsApp.

“Untuk hari pertama siswa baru kita kenalkan lingkungan sekolah melalui video yang dibagi ke WA mereka,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 1 Tanjung, Dewi Mayang Sari, Senin (13/7) siang.

Sementara untuk buku pelajaran tetap diambil ke sekolah secara bergiliran. Pengambilan disesuaikan jadwalnya dan jumlahnya dibatasi. Disamping itu tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Pengambilan buku pelajaran waktunya dan jumlahnya kita atur, sehingga tidak mengumpul orang banyak,” terang Dewi.

Siswa yang datang pun wajib memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan lainnya.

Lalu, untuk pembelajaran selanjutnya melalui daring. Para siswa sudah dibekali nomor kontak guru dan wali kelasnya.

Lantas, bagaimana dengan siswa yang tidak memiliki ponsel smartphone?

“Bagi siswa yang tidak mempunyai gadjet kami menyuruh mencari kawan yang berdekatan. Bisa ikut mengirim jawaban ke handpone temannya atau pun keluarganya,” pinta Dewi.

Meski demikian, pihak sekolah kedepannya akan menerapkan siswa yang tidak mempunyai handpone dapat mengambil soal atau materi belajar ke sekolah. “Dan dikumpul lagi,” jelas Dewi.

Berdasarkan pengalaman SMPN 1 Tanjung saat ujian kemarin, dari 222 siswa terdapat 44 pelajar yang tidak punya ponsel.

“Kami pengalaman pada ujian sekolah lalu dari 222 siswa menjawab, ada 44 orang tidak mengerjakan, ternyata mereka tidak mempunyai HP. Sehingga kita bijaksanai mereka mengambil soal ke sekolah kemudian secara bergantian mengumpulnya lagi,” tandasnya.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner