Hiburan

SMAN 1 Sungai Loban Gelar Screening Film Pahlawan, dari Demang Lehman hingga Perjuangan Rakyat Pagatan

Memproduksi sebuah film pendek tentu bukan perkara mudah. Apalagi jika itu berkaitan dengan sejarah pahlawan Indonesia. 

Featured-Image
SMAN 1 Sungai Loban menggelar Screening Film bertema pahlawan di Balai Litbangkes, Tanah Bumbu, Rabu (15/11). Foto-apahabar.com/Puja Mandela

bakabar.com, BANJARMASIN - Memproduksi sebuah film pendek tentu bukan perkara mudah. Apalagi jika itu berkaitan dengan sejarah pahlawan Indonesia. 

Akan tetapi, baru-baru ini SMAN 1 Sungai Loban melalui mata pelajaran Sejarah Indonesia berhasil memproduksi lima film pendek bertema pahlawan Banjar sekaligus. Lima film itu diputar di Balai Litbangkes, Gunung Tinggi, Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (15/11/2023) siang. 

"Tahun lalu film Ir. Soekarno yang diproduksi pelajar SMAN 1 Sungai Loban berhasil menyabet juara tiga nasional," kata Pramita Sari Ariani, guru sejarah SMAN 1 Sungai Loban, kepada bakabar.com, Rabu (15/11). 

Ya, produksi film pendek bukan hal yang teramat asing bagi sekolah ini, karena tahun lalu film garapan mereka pernah diapresiasi di tingkat nasional. 

Menurut Pramita,  misi utama penggarapan film ini tak hanya untuk memperingati Hari Pahlawan, tetapi juga membuat pelajar kreatif dan lebih mengenal sejarah pahlawan di Indonesia, khususnya Banjar. 

Di samping itu, Pramitha juga memperkenalkan cara belajar kreatif kepada murid-muridnya dengan mengajak mereka datang ke Balai Litbangkes yang berada di kawasan Gunung Tinggi untuk nonton bareng. 

Lokasinya kurang lebih satu jam perjalanan dari SMAN 1 Sungai Loban. Tempat itu layaknya bioskop mini dengan kapasitas 40 kursi, dilengkapi dengan pendingin udara, dan layar proyektor berukuran besar. Tapi saat itu peserta yang hadir kurang lebih 60 orang. 

Puluhan pelajar SMAN 1 Sungai Loban yang ikut menonton film pendek bertema pahlawan. Foto-apahabar/Puja Mandela
Puluhan pelajar SMAN 1 Sungai Loban yang ikut menonton film pendek bertema pahlawan. Foto-apahabar/Puja Mandela

Di sana, Pramita ditemani dua guru lainnya yakni Novi Hardian dan Endang Purnama. Novi yang hadir mewakili kepala sekolah ikut memberikan apresiasi, terutama kepada Pramita yang sudah menggagas acara pemutaran film tersebut. 

Film pertama yang diputar berjudul Ratu Zaleha, disusul Datu Nuraya, Demang Lehman, Hasan Basri, dan Perjuangan Rakyat Pagatan.

Tak hanya ditonton guru dan puluhan pelajar, juga ada perwakilan Dinas Perpustakaan Daerah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu, termasuk dari kalangan jurnalis.

Setelah memutar tiga film, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama para penonton dan kru film. Dari situ banyak terungkap bagaimana para pelajar mengupayakan untuk menghasilkan film pendek semaksimal mungkin. 

Pramitha pun mengapresiasi murid-muridnya yang sudah berani berkarya. Karena rupanya tak semua pelajar tertarik membuat film sejarah pahlawan. 

"Dari tujuh kelas cuma dua kelas yang bersedia. Tapi ini sudah luar biasa," katanya, puas. 

Kreativitas para pelajar pun diuji. Karena para pelajar tersebut hanya diberi waktu dua minggu untuk menyelesaikan karyanya. Umumnya film-film tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Mereka cukup memahami cara pengambilan gambar yang tak hanya benar, tapi juga memenuhi estetika.

Namun, karena waktu yang mepet, ada saja kendala yang mereka hadapi.  I Wayan Teddy, pelajar kelas XII Mipa 2, mengaku cukup kesulitan saat membuat film berjudul Demang Lehman. Teddy mendominasi proses produksi film itu. Dia mengambil video sendiri, mengedit, hingga selesainya proses produksi. 

Deadline yang hanya dua minggu membuat proses produksi menjadi lebih menantang. Meski begitu Teddy bisa menyelesaikan film itu dengan baik dan berhasil menjadi favorit penonton.

"Kami diberi waktu dua minggu. Tapi efektif pengerjaannya hanya satu minggu. Selain itu, mencari karakter yang pas juga agak sulit," ucapnya. 

Kegiatan screening film juga diramaikan dengan kuis dan pemberian penghargaan bagi karya terbaik. Demang Lehman menjadi film terbaik pertama, Ratu Zaleha di peringkat kedua, dan Hasan Basri di posisi ketiga. 

Pramita Sari berharap kegiatan ini dapat memberikan motivasi ekstra kepada murid-muridnya untuk berkarya lebih baik lagi. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala SMAN 1 Sungai Loban, Ahmad Supianor Fajeri, yang telah mendukung penuh acara tersebut. 



Editor


Komentar
Banner
Banner