Bank Kalsel

Skimming Bank Kalsel, Dirut: Berhubungan Kasus Serupa di Sulut

apahabar.com, BANJARMASIN – Kasus dugaan skimming yang dialami nasabah Bank Kalsel kini masuk babak baru. Paling…

Featured-Image
Direktur Utama Bank Kalsel Hanawijaya (Kaos Biru) menghampiri tenan penukaran uang emisi 2022. Foto-Rizal Khalqi

bakabar.com, BANJARMASIN – Kasus dugaan skimming yang dialami nasabah Bank Kalsel kini masuk babak baru.

Paling anyar, jajaran Direksi sudah diberitahu polisi, raibnya miliaran uang nasabah itu punya hubungan erat dengan kasus serupa di Bank SulutGo.

Direktur Utama Bank Kalsel Hanawijaya kepada bakabar.com mengatakan penyidik sudah berkomunikasi dengan Polda Sulut terkait kasus itu. Hasilnya ada kaitan kuat dengan kasus yang sama di Kalsel.

“Di Sulut perlaku 19 Juli sudah ditangkap, kita lebih mudah memasuki jaringannya,” kata Hanawijaya ditemui usai acara pembukaan kas keliling dan pengenelan uang rupiah kertas tahun emisi 2022 di Halaman KPw BI Kalsel, Sabtu (20/8).

Dari hasil penangkapan itu penyelidikan Polisi mulai mendapat titik terang soal kasus dugaan skimming yang dialami Bank Kalsel.

Sebelumnya, Polisi mengendus kecurigaan baru atas raibnya miliaran uang nasabah di Bank Kalsel.

Baru tadi, penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kalsel menemukan sebuah alat yang diduga digunakan pelaku untuk melakukan skimming.

Benda mirip router tersebut terpasang di salah satu kabel LAN (Local Area Network) mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) SMK Negeri 5 Banjarmasin.

Namun bukan itu yang menjadi temuan anyar penyidik kepolisian. Terbaru, penyidik mendapati keterangan jika kasus kejahatan perbankan di bank pelat merah itu berkaitan dengan kasus serupa di daerah lain.

"Ada keterkaitan dengan kasus di luar Kalsel, karena memang ada ditemukan bukti tertulis di wilayah bank lain di luar wilayah Kalsel," ujar Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa'i, Rabu sore (10/8).

Bukti terbaru itu didapat setelah penyidik memeriksa salah seorang nasabah Bank Kalsel yang terjerat kasus skimming sebuah bank di luar Kalimantan.

"Satu nasabah yang katanya ada keterkaitan dengan BPD (Bank Pembangunan Daerah) wilayah lain," bebernya.

Kendati begitu, Kombes Rifa'i masih belum bersedia memerinci kasus skimming daerah mana yang dimaksud.

"Mudah-mudahan dari penyelidikan lapangan baik di wilayah luar maupun di Kalsel nanti akan mengerucut," jelasnya.

Namun penelusuran media ini, diduga kasus skimming yang terjadi di Bank Kalsel erat hubungannya dengan kasus skimming Bank SulutGo, Sumatera Utara.

Dalam kasus itu, Polda Sulut telah menetapkan empat tersangka. Yakni, dua pria warga negara asing Bulgaria MIS alias AM (28) dan VAK (36) serta dua wanita warga negara Indonesia berinisial CW (23) asal Maluku dan ALS (31) asal Surabaya.

Nah, dari tangan tersangka CW polisi juga menemukan bukti tabungan Bank Kalsel di antara buku Bank SulutGo, Bank Kalteng, Bank Aceh atas nama CW.

Mengenai temuan itu, Rifai masih belum berani memastikan.

"Semuanya masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan sebagai saksi. Pada nantinya akan kita gelar [perkara] untuk menyimpulkan siapa nanti tersangkanya," tutupnya.

Diketahui sebanyak 94 nasabah Bank Kalsel menjadi korban dugaan aksi skimming. Hasil investigasi internal pihak bank, total kerugian mencapai Rp1,9 miliar.

Sebelumnya sebanyak tiga korban, termasuk tim IT internal bank juga dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi.



Komentar
Banner
Banner