bakabar.com, JAKARTA - Neraca perdagangan kegiatan ekspor impor melalui pelabuhan di Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan nilai yang positif atau surplus pada akhir tahun 2022.
Kepala Bagian Umum BPS Kaltara Slamet Romelan di Tanjung Selor, Sabtu (4/2) mengatakan ekspor melalui pelabuhan di Kaltara Desember 2022 tercatat 271,14 juta dolar AS. Adapun kegiatan impor sebesar 14,65 juta dolar AS.
"Pada Desember 2022 neraca perdagangan surplus sebesar 256,49 juta dolar AS. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 0,56 persen dibanding November 2022 yang surplus sebesar 255,06 juta dolar AS," katanya.
Seluruh komoditas ekspor tersebut hampir seluruhnya barang bukan migas. Nilai ekspor periode Januari-Desember 2022 mencapai 2.672,93 juta dolar AS atau naik 57,70 persen dibanding Januari-Desember 2021.
Baca Juga: Kabar Gembira! Tiga Agenda Pariwisata Kaltara masuk KEN 2023
Ekspor bukan migas itu mencakup hasil industri, pertambangan, dan pertanian. "Ekspor kelompok barang nonmigas hasil industri sebetulnya turun sebesar 55,24 persen, hasil pertanian turun 19,34 persen. Tetapi hasil tambang mengalami peningkatan sebesar 13,70 persen," kata dia pula.
BPS Juga mencatat total ekspor Kaltara yang dilakukan melalui pelabuhan di luar yang mencapai 9,75 juta dolar AS pada Desember 2022. Masing-masing melalui pelabuhan di DKI Jakarta sebesar 0,09 juta dolar AS, Jawa Timur sebesar 8,98 juta dolar AS, dan Sulawesi Selatan sebesar 0,53 juta dolar AS.
Melihat negara tujuan ekspor Kaltara mencakup China, Kamboja, Malaysia, Italia, dan India dengan nilai masing-masing mencapai 108,79 juta dolar AS, 28,77 juta dolar AS, 26,29 juta dolar AS, 22,82 juta dolar AS, dan 19,83 juta dolar AS.
"Peranan kelima negara ini dalam ekspor Kalimantan Utara mencapai 76,16 persen terhadap total ekspor Desember 2022," ungkap Slamet.
Baca Juga: ESDM Dorong Pungutan Bea Ekspor Batu Bara Lewat Skema MIP
Adapun kegiatan impor Kaltara mengalami peningkatan 37,30 persen atau menjadi 14,65 juta dolar AS pada Desember 2022. Nilai impor komoditas barang migas tercatat 0,91 juta dolar AS. Sedangkan komoditas barang bukan migas impor hingga mencapai 13,74 juta dolar AS.
Peningkatan nilai impor ini disebabkan meningkatnya nilai impor komoditas barang hasil industri menjadi sebesar 13,48 juta dolar AS atau naik 36,26 persen, impor hasil tambang naik menjadi sebesar 0,26 juta dolar AS.
"Hasil pertanian tercatat tidak melakukan transaksi impor pada Desember. Secara kumulatif nilai impor Kalimantan Utara periode Januari-Desember 2022 mencapai 170,89 juta dolar AS," tandasnya.