Nasional

Siap-siap Seniman Banua! Polisi Bakal Gelar Lomba Mural Piala Kapolri

apahabar.com, BANJARMASIN – Halo seniman Kalsel! Dalam waktu dekat, polisi bakal menggelar festival lomba mural Piala…

Featured-Image
Mural ‘Wabah Sebenarnya Adalah Kelaparan’ mejeng rapi di Kota Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Halo seniman Kalsel! Dalam waktu dekat, polisi bakal menggelar festival lomba mural Piala Kapolri.

Kabar ini dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono. Namun untuk waktu pelaksanaannya masih dibahas lebih lanjut.

“Iya (benar), tapi masalah waktu masih dirapatkan,” ucap Rusdi seperti dilansir bakabar.com dari CNN Indonesia, Kamis (16/9).

Festival lomba mural ini juga turut dikonfirmasi Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan.

Keduanya belum menjelaskan soal maksud atau tujuan dari pelaksanaan festival lomba mural tersebut.

Belakangan ini sejumlah mural bernuansa kritik dihapus oleh aparat lantaran dianggap melanggar ketertiban umum sehingga dihapus aparat.

Misalnya mural bergambar wajah mirip Presiden Jokowi, namun pada bagian matanya ditutupi dengan tulisan 404: Not Found dan berlatar merah di Batuceper, Kota Tangerang.

Ada pula mural bertuliskan ‘Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Selain itu, juga ada mural bergambar sosok pria mirip Presiden Jokowi di jembatan layang atau fly over Pasupati, Kota Bandung, Jawa Barat.

Presiden Jokowi mengatakan sudah menegur Kapolri terkait tindakan reaktif aparat terhadap pelaku mural berisi kritik ke pemerintah.

“Saya sudah tegur Kapolri soal ini,” ujar Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan pada Rabu (15/9) kemarin.

Jokowi juga mengaku tidak mengetahui perihal penangkapan, termasuk juga soal penghapusan mural.
Namun dari informasi yang ia terima, tindakan represif itu merupakan inisiatif petugas di lapangan.

“Kapolri mengatakan itu bukan kebijakan kita, tapi Kapolres. Dari Kapolres juga menyatakan bukan kebijakan mereka, tapi di Polsek,” tambahnya.

Jokowi lantas menegaskan ia tidak alergi terhadap kritik seperti yang dituduhkan.

“Saya ini dibilang macam-macam, dibilang PKI, antek asing, antek aseng, planga-plongo, lip service. Itu sudah makanan sehari-hari,” kata Jokowi.

Jokowi menegaskan terbuka terhadap kritik. Buktinya, ujar Jokowi, ia sampai mengundang Suroto ke Istana.

Suroto adalah peternak yang membentangkan spanduk protes ke iring-iringan Presiden saat berkunjung ke Blitar pada Selasa (7/9).

Poster yang ia bentangkan itu bertuliskan, “Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar.”



Komentar
Banner
Banner