bakabar.com, JAKARTA - Jumlah pemudik Lebaran tahun ini diprediksi meningkat dibandingkan tahun 2023. Kementerian Perhubungan memprediksi potensi pergerakan masyarakat saat libur lebaran 2024 mendatang mencapai 193,6 juta orang.
‘’Jumlah ini meningkat dari tahun 2023 yang mencapai 123,8 juta orang,’’ kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya yang dikutip, Rabu (13/3/2024),
Hasil survei ini, imbuh dia, telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan diinformasikan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN dan swasta.
"Melihat gambaan ini, kami melakukan langkah persiapan, baik secara operional, kebijkan dalam pengedalian hingga kerja sama antar lembaga dan kementerian baik pusat dan daerah," kata Budi.
Menurutnya, pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.
Beberapa hal yang akan dilakukan, yaitu pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan.
Sebagaimana dilansir kontan.co.id, hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang).
Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).
Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).
"Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya Covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca," jelas Budi.
Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 13,7% (26,6 juta orang).
Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 21,2% (41 juta orang).(*)