bakabar.com, BANJARMASIN – 11 April esok, demonstrasi menolak masa jabatan 3 periode digelar di Istana Negara. Aksi serupa sepertinya juga akan merembet ke Banjarmasin.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin bersama Cipayung Plus selaku inisiator memilih aksi di dua lokasi.
"Pagi di depan kantor DPRD Banjarmasin dan sorenya di kawasan flyover Jalan Gatot Subroto," kata Ketua HMI Cabang Banjarmasin, Nurdin Ardalepa dikonfirmasi bakabar.com, Minggu siang (10/4).
Pada aksi besok, HMI bakal mengangkat dua isu; nasional dan daerah Kota Banjarmasin. Selain menolak Jokowi 3 periode, massa juga menyoroti sejumlah isu nasional yang berdampak langsung terhadap masyarakat.
Misalnya, seperti kenaikan harga minyak goreng, Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga pajak pertambahan nilai (PPN) 11 persen.
"Sementara untuk isu lokal adalah penerapan jam malam dan pengguna tempat hiburan malam (THM) di Banjarmasin selama Ramadan itu masih banyak yang tidak sesuai Peraturan Daerah (Perda)," jelasnya.
Aksi nanti akan digelar secara maraton tiga hari berturut-turut. Puncaknya terjadi pada 13 April 2022. Bung Dinn -sapaan akrabnya- menegaskan terus menunggu itikad baik legislatif khususnya Ketua DPRD Banjarmasin, Harry Wijaya.
"Kami HMI dan teman-teman Cipayung Plus Banjarmasin sudah baik hati karena membiarkan sejak 2016 sampai sekarang DPRD tidak pernah dikritik dan didemo, takutnya mereka duduk manis menikmati aja tanpa kerja apapun," pungkasnya.
Sebelumnya, HMI sudah pernah menggelar demonstrasi di depan kantor DPRD Banjarmasin pada 4 April 2022. Aksi yang dilanjutkan audiensi kala itu tanpa dihadiri Harry Wijaya.
Unsur pimpinan legislatif yang menyambut massa hanya politisi Gerindra M Yamin, Tugiatno asal PDIP, Matnor Ali dari Golkar, dan Afrizaldi mewakili PAN sekaligus Ketua DPRD Harry Wijaya.
BEM Kalsel Masih Absen
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel memberi sinyal ikut ambil bagian dalam demo besar-besaran. Namun, aksi dipastikan tak digelar bersamaan dengan BEM SI, 11 April besok.
"Untuk serentak di tanggal 11 April [kami] tidak, tapi [aksi BEM se-Kalsel] di bulan ini juga," kata Koordinator Wilayah BEM se-Kalsel, Habibillah Albadari Hadian Firman memilih irit bicara saat dikonfirmasi bakabar.com, Jumat (8/4).
Habibi juga masih enggan membeberkan secara gamblang tuntutan yang akan dibawa BEM se-Kalsel saat aksi nanti. Termasuk jumlah massa yang bakal terlibat.
"Isu yang diangkat banyak, tapi yang jadi urgensi adalah yang saat ini berdampak secara langsung terhadap masyarakat," ujarnya.
BEM se-Kalsel sendiri sebenarnya sudah beberapa kali menggelar konsolidasi berkaitan dengan rencana aksi. Ada tiga tagar yang mengiringi; #PandemiBerakhirSaatnyaRevolusi #TolakPenundaanPemilu #TolakKenaikanHarga
Jika melihat rencana aksi BEM SI, ada sejumlah tuntutan yang akan dibawa ke Istana Negara Presiden.
Selain menolak penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan tiga periode, massa juga mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara.
Lalu, mendesak presiden menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
Keempat, mendesak Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
Kelima berkaitan dengan penyelesaian konflik agraria di Indonesia.
Dan terakhir, mendesak Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.