bakabar.com, KOTABARU – Warga di pusat Kotabaru tiba-tiba berlarian ke luar rumah, Kamis (14/1) siang.
“Kami lari ke luar rumah karena merasa seperti ada getaran gempa,” ujar Fathul, warga Semayap, Pulau Laut Utara, kepada bakabar.com.
Kepala BMKG Kotabaru, melalui Kapoksi Stasiun Meteorologi Gusti Syamsir Alam Kotabaru, Hairul Zulkifli membenarkan adanya gempa itu.
Menurutnya, gempa terjadi di Majene, Provinsi Sulawesi Barat, dengan kekuatan 5,9 Skala Richter. Getarannya dirasakan warga hingga Kotabaru.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Kotabaru sendiri, kata dia, berpotensi kecil terjadi gempa bumi. Namun, tak menutup kemungkinan getaran dapat dirasakan sebagai dampak gempa bumi di daerah tetangga.
“Jadi, gempa susulan masih bisa terjadi. Namun, biasanya kekuatan gempa susulan itu lebih kecil dari gempa utamanya,” pungkasnya.
Dari Tanah Bumbu, gempar serupa juga dirasakan warga Bumi Bersujud.
“Ya benar, gempa di Majene, dampaknya di Tanah Bumbu juga ada getaran tadi. Namun tidak merusak,” ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanah Bumbu, Abdul Rahim dihubungi bakabar.com.
Getaran terasa di sekitaran Kecamatan Batulicin, Simpang Empat, dan Kusan Hilir (Pagatan).
Abdul Rahim mengimbau kepada masyarakat waspada terutama di daerah pesisir dan daerah aliran sungai (DAS). Terlebih, curah hujan tinggi.
“Selalu waspada. Dan untuk masyarakat perkotaan, kalau bisa bergotong royong membersihkan drainase. Jangan membuang sampah di saluran air yang bisa mengakibatkan tersumbat, sehingga terjadi genangan air,” pungkasnya.
Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya, Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB.
BMKG menyebutkan gempa ini berpusat di 4 kilometer barat laut Majene. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer.
Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Dilengkapi oleh Syahriadi