bakabar.com, BANJARBARU – Dalam rangka siaga angkutan lebaran, Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin menggelar apel siaga SAR khusus lebaran 2022 di lapangan Avignam Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Senin (25/4).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad mengatakan, dalam apel tersebut, pengecekan personel yang turut dalam siaga lebaran serta kendaraan yang akan digunakan di lapangan tak luput dari perhatian.
“Mudik tahun ini diperkirakan akan terjadi peningkatan arus penumpang dan mobilitas warga, sehingga perlu diantisipasi,” papar Al Amrad.
Untuk itu lanjutnya, Basarnas melaksanakan Siaga SAR Khusus dalam rangka mengantisipasi kondisi darurat kecelakaan transportasi secara profesional.
“Petugas siaga SAR khusus juga harus selalu menjalin kerja sama yang baik dengan Kementrian Perhubungan, Korlantas Polri, BMKG, Pemda, Pengelola Jalan Tol, RS Rujukan serta instansi lain,” jelasnya.
Basarnas menyiagakan 90 personel selama pelaksanaan siaga SAR khusus lebaran. Semuanya tersebar di Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Pos SAR Kotabaru, Unit Siaga SAR Tabalong dan Unit Siaga SAR Batulicin.
Sementara sarana dan prasarana yang disiapkan di antaranya Kapal KN SAR Laksmana berukuran 40 meter, Rescue Boat (RB 207) berukuran 36 meter, Rescue Boat (RB 306) berukuran 28 meter, rigit iflatable boat, rubber boat, rescue truck, truk personel, serta peralatan SAR pendukung lain.
Sebagai informasi, siaga SAR khusus Lebaran ini akan dilaksanakan selama 21 hari mulai 22 April sampai 12 Mei 2022. Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi 28 April dan 7 hingga 8 Mei 2022.
“Dengan kemampuan yang ada, kami akan terus berusaha bekerja secara maksimal dalam memberikan layanan jasa SAR bagi masyarakat, agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat di setiap waktu dan tempat," ucapnya.
Untuk diketahui dalam kesempatan ini juga, Basarnas mengimbau kepada mayarakat yang akan melaksanakan perjalanan dan aktifitas lainnya, untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dir.
Sebab, melihat beberapa waktu ini kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Selatan cenderung tidak menentu.
"Karena keselamatan bukanlah sesuatu hal yang kebetulan," tutup Al Amrad.
