bakabar.com, JAKARTA - Memiliki barang dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau merupakan harapan semua orang. Sayangnya seringkali barang berkualitas tersebut harganya terlewat mahal karena menggunakan bahan alami, sedangkan barang dengan kualitas standard lebih memiliki harga yang terjangkau.
Salah satu yang bisa dijadikan contoh paling tepat adalah penggunaan bahan kulit untuk produk fashion seperti jaket, ikat pinggang, dompet, dan tas. Seringkali produk dengan bahan kulit dinilai lebih tahan lama, kuat, dan elegan.
Sayangnya dengan harga kulit asli yang terlampau mahal, dan banyaknya permintaan akan produk kulit ini maka munculah alternatif yaitu kulit sintetis. Lalu apa sebetulnya perbedaan antara kulit asli dengan kulit sintetis dan bagimana cara membedakannya?
Mengenal Jenis Kulit Asli dan Sintetis
Kulit asli merupakan material yang berasal dari lapisan kulit hewan asli, kulit hewan yang dimaksud disini seperti kulit buaya, sapi, atau ular. Dengan berbagai proses kulit ini diolah sampai akhirnya menjadi barang yang siap pakai. Beberapa contoh jenis kulit asli yang populer di dunia diantaranya grain leather, goatskin, dan lambskin.
Sedangkan untuk kulit sintetis adalah jenis kulit yang terbuat dari bahan sintetis (hasil rekayasa kimia), dalam pengolahannya melibatkan berbagai bahan seperti lilin dan pewarna untuk menghasilkan warna dan tekstur yang menyerupai kulit asli.
Dari sumber lain mengatakan bahan sintetis terdiri dari campuran antara serat alami dan sintetis, bahan sintetis biasanya dibuat dari poliuretan (PU) dan Poliviniklorida (PVC).
Bagaimana Membedakan Kulit Asli dengan Sintetis?
Untuk kebanyakan orang biasanya kesulitan untuk membedakan antara kulit asli dengan sintetis, karena jika dilihat secara fisik keduanya hampir memiliki bentuk yang mirip. Untuk itu berikut tips untuk bisa membedakan antara kedua jenis kulit ini :
1. Meresap jika terkena air
Kulit asli biasanya akan sedikit lebih menyerap air, jika terkena air sedikit saja maka akan timbul seperti bercak dan akan lebih lama untuk hilang. Sedangkan untuk kulit sintetis bersifat lebih kedap sehingga sulit untuk basah jika terkena air.
2. Bekas lipatan
Biasanya produk yang menggunakan kulit asli tidak akan meinggalkan bentuk lipatan, hal ini dikarenakan sifatnya yang lebih elastis. Tapi untuk kulit sintetis akan lebih mudahmeninggalkan bekas setelah dilipat, bahkan jika tekukan ini dilakukan secara terus menerus akan menyebabkan kulit bisa cepat retak atau pecah.
3. Label produk
Untuk produk berbahan kulit asli, biasanya akan ada label bertuliskan genuine leather, sedangkan untuk yang sintetis akan bertuliskan synthetic leather. Walaupun biasanya tidak semua produk yang menggunakan bahan sintetis akan menyertakan label ini.
4. Tekstur
Jika melakukan belanja secara secara offline atau langsung maka akan jauh lebih memudahkan kita untuk bisa memegang langsung bahan dari produk yang ingin dibeli. Produk yang menggunakan kulit asli biasanya teksturnya akan lebih memiliki guratan alami, sedangkan untuk produk sintetis tekturnya akan jauh lebih lembut dan licin.
5. Harga
Memang di zaman sekarang ini akan agak sulit untuk hanya menentukan produk kulit asli dan imitasi hanya dengan harga, terlebih di era belanja online yang biasanya konsumen hanya melihat foto bisa saja terkena penipuan.
Namun, salah satu indikator yang bisa membedakan barang kulit asli dan imitasi adalah harganya, karena kecenderungan produsen akan menjual kulit asli atau tiruan dengan harga yang sesuai.
Tidak ada yang salah untuk menggunakan produk kulit asli atau imitasi, semua kembali lagi dengan kebutuhan dan kesanggupan masing-masing konsumen. Nah, setelah mengetahui informasi ini, semoga Anda lebih jeli untuk membedakan keduanya. (Thomas)