bakabar.com, MARTAPURA - Sepekan sudah banjir melanda Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebanyak ribuan rumah terendam akibat musibah tersebut.
Hal tersebut dikarenakan meluapnya sungai Riam Kiwa dan aliran sungai Riam Kanan akibat curah hujan yang tinggi sejak Rabu (25/1).
Seiring waktu, luapan air berlanjut ke sungai Martapura yang merupakan hilirnya Riam Kiwa.
Kecamatan Pengaron menjadi yang pertama terdampak dan terparah, mencapai 150 centimeter di dataran paling rendah.
Meminjam data BPBD Kabupaten Banjar per Jumat (27/1), lima desa di Pengaron terendam di antaranya Desa Pengaron, Lok Tunggul, Benteng, Lobang Baru dan Mengkaok.
Total 849 rumah terendam dengan 2.296 jiwa terdampak, serta 37 fasilitas umum.
Sehari kemudian, Sabtu (28/1), luapan air turun ke tiga kecamatan yaitu Simpang Empat, Mataraman dan Astambul.
Di Simpang Empat, Desa Sungai Raya paling parah merendam 365 rumah dengan 184 jiwa serta 3 fasilitas umum.
Di Mataraman, Desa Tanah Abang 58 rumah terendam dengan total 202 jiwa. Kemudian Desa Lawiran, Sungai Tabuk dan Tanah Intan turut terdampak meski tak terlalu parah.
Di Astambul, Desa Pasar Jati turut terdampak luapan sungai. Total 98 rumah terendam, namun tak terdata jumlah jiwa terdampak.
Hari Minggu (29/1), 5 RT di Desa Banua Anyar, Kecamatan Astambul merendam 158 rumah, dengan total 680 jiwa terdampak.
Di Martapura, sejumlah desa ikut terdampak seperti di Tunggul Irang, Bincau, Bincau Muara, Murung Kenang, Murung Keraton, Tambak Baru Ilir. Tercatat 1643 kepala keluarga (KK) serta 5.493 terdampak.
Total keseluruhan 1528 rumah dengan 11625 jiwa terendam banjir.
Jumlah tersebut belum termasuk desa yang hanya terdampak seperti di Martapura Timur, Martapura, Martapura Barat hingga Sungai Tabuk.
Pantauan hari ini, Selasa (31/1), debit banjir sudah mulai turun sejak Senin kemarin.
Terpantau di Desa Bincau RT 12, ketinggian banjir sudah turun sekira 25 cm dari sebelumnya 50 cm.
Kepala BPBD Kabupaten Banjar, Warsita mengatakan, pihaknya telah melakukan penanggulangan bencana dengan melibatkan 50 personel BPBD ditambah stakeholder.
Pun demikian peralatan juga disiapkan berupa 13 perahu berbagai jenis, rinciannya perahu karet 3 unit, perahu lipat 2, polietilen 2, speedboat 1 serta jukung 5 unit.
"Penyaluran logistik juga sudah diserahkan beberapa hari lalu seperti ke Pengaron hingga Astambul," terang Warsita.
Untuk wilayah rawan banjir, semuanya berada di daerah aliran sungai (DAS) baik itu sungai Riam Kiwa, Riam Kanan dan sungai Martapura.
Dari wilayah paling atas yakni Paramasan hingga ke Sungai Tabuk.
Sekadar diketahui, Kabupaten Banjar telah menetapkan status siaga bencana sejak medio November 2022 lalu.