Dishut Kalsel

Sepanjang Musim Kemarau, 7.000 Bibit Sengon Mati di HSS

apahabar.com, KANDANGAN – Datangnya musim hujan memberikan harapan baru bagi para petani dan pekebun di Banua-sebutan…

Featured-Image
Rehabilitasi Hutan dan Lahan -Kelompok Tani Hutan (RHL-KTH) di dalam kawasan Hutan Produksi (HP) seluas 25 hektar, di Desa Lumpangi, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Foto-Istimewa

bakabar.com, KANDANGAN – Datangnya musim hujan memberikan harapan baru bagi para petani dan pekebun di Banua-sebutan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Tak terkecuali para petani pelaksana Rehabilitasi Hutan dan Lahan -Kelompok Tani Hutan (RHL-KTH) di dalam kawasan Hutan Produksi (HP) seluas 25 hektar, di Desa Lumpangi, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

“Selama musim kemarau panjang kita merasa sedih karena banyak tanaman sengon milik anggota yang mati,” ucap Ketua KTH Wana Makmur, Ruslan melalui siaran pers yang diterima bakabar.com, Jumat (18/10) siang.

Ia mengakui, penanaman dilakukan di saat mendekati musim kemarau. Apalagi bibit yang ditanam masih sangat kecil.

“Meski bibit sengon sudah 100 persen ditanam pada akhir Juni 2019 lalu, namun pasca 3 bulan berjalan, maka seleksi alam pun terjadi,” tegasnya.

Dalam periode itu, sedikitnya 7.000 lebih tanaman sengon mati. Selain faktor cuaca, hama bangkui pun ditengarai menjadi penyebab matinya tanaman.

Sementara itu, Penyuluh dan Pendampingan Kegiatan RHL-KTH, Risna mengungkapkan akan segera melakukan penyulaman terhadap tanaman yang mati karena hujan sudah mulai sering turun.

“Bibit baru bisa diambil di Pembibitan Permanen Desa Taniran,” katanya.

Ia mengingatkan para petani untuk menjaga kawasan agar terhindar dari kebakaran hutan dan lahan.

“Karena meski hujan mulai turun, tapi cuaca siang hari masih terasa sangat panas,” pungkasnya.

img

Rehabilitasi Hutan dan Lahan -Kelompok Tani Hutan (RHL-KTH) di dalam kawasan Hutan Produksi (HP) seluas 25 hektar, di Desa Lumpangi, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Foto-Istimewa

Baca Juga: Dalkar Tahura Sukses Padamkan Karhutla di Kiram

Baca Juga: Menyelisik Potensi Rotan di Tanah Bumbu

Reporter: Muhammad RobbyEditor: Syarif



Komentar
Banner
Banner