bakabar.com, TANJUNG – Sepanjang 2020, tercatat 14 nyawa melayang di jalan raya wilayah Kabupaten Tabalong.
Jumlah ini berasal dari 31 kasus kecelakaan di wilayah hukum Polres Tabalong.
Kapolres Tabalong, AKBP M Muchdori, menyebutkan dari 31 kasus kecelakaan, baik yang melibatkan kendaraan roda dua maupun roda empat, 14 orang di antaranya menelan korban meninggal, 4 luka berat dan 27 luka ringan.
Jika dibandingkan dengan 2019 kasus kecelakaan mengalami penurunan, di mana tahun lalu 64 kejadian, 31 orang meninggal dunia, 6 luka berat dan 77 luka ringan.
“Akibat laka lantas tersebut, selain mengakibatkan korban meninggal dan luka, juga menimbulkan kerugian materil sebesar Rp 116.900.000,” ungkap Muchdori saat menggelar konferensi pers akhir tahun 2020, Jumat (25/12) sore.
Ditambahkan Kapolres, kejadian laka lantas itu di antaranya di Jalan A Yani lintas provinsi Trans Kalsel-Kaltim mulai dari Tugu Obor Mabu'un, Kecamatan Murung Pudak menuju perbatasan Tabalong dengan Provinsi Kaltim.
Kemudian, di Jalan A Yani jalur lintas Tabalong menuju Hulu Sungai Utara, Tabalong menuju Barito Timur, Kalimantan Tengah.
“Kejadian di domisili wilayah Mabu'un, Murung Pudak di Jalan A Yani dari arah Kabupaten Tabalong menuju Banjarmasin,” jelas Muchdori.
Penurunan angka laka lantas dan korban meninggal dunia ini menunjukkan tingkat kesadaran hukum berlalu lintas masyarakat Tabalong dapat dikatakan baik.
“Ke depan kami akan terus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat dalam berlalu lintas, melalui upaya preemtif, preventif dan represif secara maksimal untuk menekan angka laka lantas di Tabalong,” pungkas AKBP M Muchdori.
