bakabar.com, MARABAHAN – Setelah sempat hancur lebur, ruas jalan nasional di Desa Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, mulai dipreservasi.
Preservasi yang meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi ini dilakukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan, melalui Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II.
Pekerjaan sudah dimulai dalam sepekan terakhir. Diawali dengan pemasangan siring di sisi sebelah kiri menuju Banjarmasin.
Selanjutnya jalan akan diperlebar menjadi 11 meter dengan rincian lebar jalur 5,5 meter, saluran tepi jalan 0,75 meter, ditambah bahu jalan kiri dan kanan masing-masing 2 meter.
“Pekerjaan dilakukan di sepanjang ruas jalan yang masih selebar 4,5 meter sepanjang sekitar 2,3 kilometer,” jelas Kepala BPJN Kalsel, Syauqi Kamal, Senin (5/7).
Preservasi menggunakan anggaran biaya sekitar Rp96 miliar. Proyek ini sepaket dengan peningkatan jalan di Desa Sungai Puting, Kecamatan Candi Laras Utara, Tapin.
“Preservasi jalan Handil Bakti-Marabahan-Kandangan tersebut dilakukan dengan sistem multi years contract hingga 2022,” jelas Syauqi Kamal.
“Setelah pelebaran di Gampa Asahi selesai, dilanjutkan pengaspalan di Sungai Puting sepanjang sekitar 5 kilometer,” imbuhnya.
Peningkatan ruas jalan nasional di Gampa Asahi terbilang mendesak, mengingat jalan tersebut rusak parah.
Penyebabnya jalan tidak kuat menahan kendaraan bertonase besar selama pengalihan arus lalu lintas pascabanjir.
Selain peningkatan ruas Gampa Asahi, BPJN juga melakukan perbaikan badan jalan nasional yang rusak di kawasan Kecamatan Alalak, Mandastana dan Rantau Badauh.
“Alhamdulillah akhirnya ada pergerakan proyek pemeliharaan/pemulihan jalan negara ruas simpang Handil Bakti-Marabahan-Kandangan,” ungkap Fahrin Nizar, anggota Komisi III DPRD Kalsel dari Batola, melalui akun Facebook pribadi.
“Terima kasih atas kesabaran warga Batola, khususnya pengguna ruas jalan tersebut. Bagi pengguna jalan diharapkan waspada, karena banyak material dan lubang” tandasnya.