bakabar.com, BALIKPAPAN – Balikpapan Kota mendadak geger. Itu terjadi saat warga menemukan mayat di dalam gorong-gorong pada Selasa (6/4) dini hari.
Belakangan diketahui mayat tersebut adalah Hardiansyah (18), pelajar SMK Kartika Kelas X Jurusan Teknik Alat Berat yang hilang sejak 2 April 2021.
“Ya, Mas. Ini ada penemuan mayat. Katanya di gorong-gorong situ. Masih coba dievakuasi,” kata Riski, salah seorang warga di lokasi kejadian, Jalan Siaga, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota.
Mayat tersebut ditemukan pada pukul 02.00 dini hari. Ada dugaan Hardiansyah tewas karena kecelakaan tunggal.
Informasi dihimpun, kejadian bermula pada Kamis (1/4). Sekira pukul 19.00, korban datang ke rumah temannya, Aditya Ramadhan (16) untuk bermain game dan menonton YouTube melalui handphone.
Pukul 01.30, korban berpamitan pulang ke rumah untuk makan. Keesokan harinya, Aditya bersama Daniel (16) ingin mengajak korban salat Jumat. Tapi sayang nomor WhatsApp korban sudah tidak aktif.
“Centang satu. Terakhir terlihat pukul 01.30 Wita,” tuturnya kepada petugas.
Hingga Selasa (6/4), keluarga korban yang cemas tak sengaja melihat kabar kecelakan tunggal di Jalan Siaga, tak jauh dari Mako Den Intel di salah satu akun media sosial.
Dari unggahan tersebut, keluarga korban meyakini bahwa motor tersebut adalah kendaraan yang dipakai oleh Hardiansyah.
Setelah ditelusuri, sejumlah warga memang mendengar suara motor melintas dengan bunyi knalpot yang nyaring pada Jumat (2/4).
Saat itu hujan deras dan banjir sedang melanda Balikpapan Kota. Saat anggota Den Intel mencari sumber kecelakaan tersebut, ternyata yang ditemukan hanyalah motor serta helmnya saja. Motor tersebut kemudian diamankan di Mako Den Intel.
Dari informasi yang ada, warga sekitar mencoba melakukan pencarian. Kemudian, salah seorang warga, Slamet Hariono (47) melihat sesuatu di dalam gorong-gorong.
Awalnya dia mengira benda itu bantal. Saat dicek dengan menggunakan senter, ternyata benda itu merupakan mayat yang menggunakan pakaian merah.
“Pas disenter terlihat kepala korban dan bau menyengat. Korban dalam keadaan tengkurap mengapung di dalam,” ungkap Slamet.
Pada pukul 02.45, petugas kepolisian dari Tim Inafis Polresta Balikpapan hingga Polsekta Balikpapan Selatan tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.
Hanya saja proses evakuasi cukup sulit karena korban berada di dalam gorong-gorong.
“Ya, ini kami di TKP membantu petugas untuk membongkar gorong-gorongnya,” kata Kabid Kebencanaan dan Kedaruratan BPBD Balikpapan, Usman Ali.
Pada pukul 05.16, korban berhasil dievakuasi oleh petugas dari dalam selokan dan langsung dibawa ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo untuk divisum.