bakabar.com, BANJARMASIN - Sebuah mobil yang mengalami diesel runaway sempat membuat geger, karena dikira terjadi kebakaran di SPBU Handil Bakti, Jalan Trans Kalimantan.
Video kejadian tersebut tersiar melalui media sosial, Minggu (19/2) siang. Terlihat asap putih pekat membumbung dari dalam SPBU.
Situasi itu pun langsung direspons relawan pemadam kebakaran dengan mendatangi lokasi kejadian. Tak cuma dari kawasan terdekat, sejumlah pemadam dari Banjarmasin juga telah meluncur.
Belakangan diketahui asap tersebut bukan disebabkan kebakaran, tetapi keluar dari knalpot sebuah mobil Isuzu Elf yang tampaknya akan mengisi bahan bakar solar.
"Beredar video di GWA yg memperlihatkan kepulan asap di area SPBU Jl Trans Kalimantan Handil Bakti, Batola. Kejadian pagi tadi & videonya beredar di GWA pada siang hari, sehingga sebagian unit BPK/Pemadam Kebakaran meluncur menuju lokasi," tulis akun Instagram Kalsel Today.
"Info terkini kepulan asap tsb bukanlah kebakaran melainkan diduga berasal dari diesel runaway. Minggu (19/2) siang," demikian keterangan penutup dalam unggahan tersebut.
Lantas bagaimana penjelasan mengenai diesel runaway tersebut? Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr Jayan Sentanuhudy, menyebut diesel runaway merupakan kondisi mesin diesel menyala dengan tanpa kendali.
Penyebab utamanya adalah bahan bakar atau pelumas yang masuk ke ruang bakar secara berlebihan. Akibatnya terjadi kerusakan mekanis dalam sistem fuel metering atau pengatur jumlah bahan bakar ke silinder.
"Kalau pelumas yang masuk ke ruang bakar, biasanya disebabkan kebocoran seal-seal antara pelumas dengan sistem intake bahan bakar," papar Jayan seperti dilansir dari Otomotifnet.
"Untuk mengantisipasi diesel runaway, harus dilakukan perawatan mesin rutin dan terjadwal. Harapannya sebelum kerusakan terjadi, part harus diganti sebelum habis umur," imbuhnya.
Sementara Communication Management Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Puti Annisa, pengendara harus membedakan antara kendaraan bensin dan solar.
Berbeda dengan mesin bensin, mesin diesel tidak menggunakan busi untuk memberikan percikan api terhadap campuran udara dan bahan bakar.
"Khusus mesin diesel, campuran udara dan bahan bakar terjadi di ruang bakar. Solar dikabutkan ke silinder, ketika piston mendekati Top Dead Center (TDC)," papar Puti Annisa seperti dilansir laman Isuzu Astra.
"Mesin diesel juga hanya memperhitungkan solar, sementara udara mengiringi. Kalau terjadi kebocoran dan udara seperti hidrokarbon sisa pembakaran masuk ke ruang bakar, maka kompresi akan meningkat sehingga terjadi diesel runaway," imbuhnya.
Andai sudah terjadi diesel runaway, sebaiknya kendaraan di tempat yang aman. Selanjutnya tunggu sampai solar dalam tangki habis.
"Perawatan menjadi kata kunci. Sekalipun mesin diesel sudah menggunakan common rail, kemudian asupan udara dan solar sudah diatur ECU, tetap saja perawatan harus dilakukan," tegas Puti.
"Faktanya mengabaikan perawatan juga bisa membuat ECU tertipu. Misalnya terjadi kebocoran oli yang kemudian masuk dan berperan sebagai bahan bakar di ruang pembakaran. Akibatnya kompresi pun meningkat dari yang seharusnya," tandasnya.