bakabar.com, TANJUNG – Sembilan situs di Kabupaten Tabalong ternyata masuk dalam cagar budaya, baik ditetapkan oleh pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Salah satunya Masjid Pusaka Banua Lawas.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan Tabalong, Masdulhak Abdi, mengungkapkan 9 cagar budaya itu berupa 3 masjid, 1 goa dan 5 buah makam.
Dari 9 cagar budaya tersebut, yang ditetapkan pusat ada 4, yaitu Masjid Pusaka Banua Lawas, Masjid Puain, Makam Buasan dan Goa Batu Babi. Sedangkan yang ditetapkan Provinsi Kalsel 3 buah dan 2 ditetapkan Kabupaten Tabalong.
Untuk pengelolaannya sendiri diserahkan ke Tabalong. Perawatannya melalui APBD, setiap tahunnya dianggarkan perawatan kebersihan, alat-alat kebersihan, bahan semprot kimia dan insentif juru pelihara.
Kabid Kebudayaan pada Disdik Tabalong, Masdulhak Abdi. Foto-bakabar.com/Amin
“Setiap bulan juru pelihara mendapatkan insentif Rp 1 juta untuk kabupaten dan provinsi, dan untuk 4 cagar budaya yang ditetapkan pusat ada tambahan insentif dari pusat,” jelas Abdi, Rabu (14/10).
Ditambahkannya, meski pengelolaannya diserahkan ke Tabalong, pemerintah pusat dan provinsi tetap melakukan pembinaan. Setiap bulan sekali mereka melakukan monitoring untuk keberadaan dan kelestarian cagar budaya tersebut.
Beberapa waktu lalu, ada monitoring Masjid Pusaka Banua Lawas oleh dari Provinsi Kalsel beserta DPRD.
Perbaikan situs di Masjid Pusaka Banua Lawas sudah dilakukan verifikasi atau penilaian apakah pantas untuk diperbaiki. Dari masyarakat juga meminta untuk diperbaiki siring itu karena longsor tergerus air.
Menurut mereka, kerusakan siring di Masjid tersebut layak untuk diperbaiki. Sebenarnya tahun lalu sudah mendapatkan dana perbaikan, tapi tidak menyeluruh.
“Karena kerusakannya tidak hanya itu maka kita berharap ada bantuan dari pusat dan Provinsi,” kata Abdi.
