bakabar.com, KANDANGAN – Sebagai rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, masyarakat pegunungan Meratus Desa Lok Lahung, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar aruh adat di Balai Adat Manutui.
Acara adat ini dilaksanakan setelah masyarakat setempat selesai panen padi.
Tahun ini hasil padi yang ditanam pada lereng pegunungan Meratus cukup menggemberikan.
Tak ayal, baik orang tua, generasi muda, hingga anak-anak berkumpul di Balai Adat Manutui untuk mengikuti prosesi, Sabtu (19/6) malam tadi.
Kepala Desa Lok Lahung, Ibas mengungkapkan aruh adat digelar setahun dua kali.
“Aruh adat ini dilaksanakan dua kali dalam setahun, setelah musim panen,” katanya kepada bakabar.com, Minggu (20/6).
Selain masyarakat setempat, banyak warga desa lain dan dari luar wilayah Desa Lok Lahung memenuhi undangan acara sakral tersebut.
“Ada yang datang dari Kandangan, Kota Banjarmasin, bahkan dari luar pulau kalimantan,” ungkap Ibas.
Pada proses itu, tetua desa atau penghulu menjalankan ritual sebelum aruh adat dimulai.
Kemudian dilanjutkan tarian diiring alunan musik khas suku Dayak Loksado.
Menurut Ibas, tahun ini dipastikan tidak ada para petani di pegunungan Meratus yang mengalami kerugian akibat gagal panen.
“Alhamdulillah, panen padi tahun ini meningkat, luar biasa sangat melimpah,” ujar Ibas.
Masyarakat di Kecamatan Loksado pada bulan Juni ini sudah mulai selesai panen, sehingga acara aruh dilaksanakan bergiliran pada balai adat desa masing-masing.
“Malam tadi di sini, Balai Adat Manutui. Selanjutnya yang belum Desa Malinau, Halunuk, Ulang, Haratai, Kamawakan, serta Desa Tumingki,” pungkasnya.
Yang membuat makin semarak, setelah masyarakat melaksanakan aruh adat dilanjutkan acara pernikahan pada keesokan harinya.