Kalsel

Selamatkan Pesisir, Mapala Piranha Pantau Terumbu Karang dan Semai Mangrove

apahabar.com, BANJARBARU – Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Piranha Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat,…

Featured-Image
Aksi nyata Mapala Piranha dalam menjaga kelestarian lingkungan khususnya daerah pesisir. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU – Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Piranha Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat, memantau terumbu karang sembari menyemai bibit mangrove jenis Rhizophora sebagai aksi nyata menjaga lingkungan pesisir.

Kegiatan itu mereka lakukan selama 3 hari di Desa Tanjung Sungkai, Kecamatan Pulau Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (3/4/21).

Ketua Mapala Piranha Abdul tiar mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu sebagai ajang pembelajaran bagi anggota dan sekaligus aksi nyata untuk menjaga lingkungan khususnya pesisir.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan dapat berguna untuk masyarakat sekitar, apalagi laut bagi mereka adalah satu-satunya tempat untuk mencari nafkah, kalau ini rusak habislah mata pencaharian masyarakat tersebut,” ujar abdul tiar kepada bakabar.com, Senin (5/4/2021).

Tiar melanjutkan, sebelumnya Mapala Piranha bersama Dinas lingkungan Hidup Kota Banjarbaru, juga sempat melakukan aksi nyata untuk lingkungan yaitu pembersihan sungai di Kota Banjarbaru beberapa minggu lalu.

“Daripada kami hanya teriak-teriak kepada pemerintah, lebih baik kami lakukan aksi nyata, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar, tentang bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan, agar tetap lestari,” terangnya.

Tidak hanya itu, diceritakan Tiar bahwa Mapala Piranha yang berdiri sejak tahun 1984 itu juga menyempatkan diri melakukan sosialisasi kepada anak-anak SMKN 1 Pulau Laut Barat, tentang betapa pentingnya menjaga mangrove dan ekosistem terumbu karang.

Turut menambahkan Ketua Pelaksana Kegiatan, Shinta Maulida, mengatakan Mapala Piranha memberikan pemahaman kepada para siswa-siswa dan masyarakat tentang bagaimana cara menjaga pesisir dan ekosistem terumbu karang agar terjaga.

Juga memberikan pengetahuan, cara untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir.

“Desa harus menghidupkan pariwisata, entah itu wisata mangrove maupun wisata bawah laut, dengan adanya semua itu mala semua ekonomi bergerak, jadi tidak hanya Desa Teluk Tamiang saja menjadi sasaran pengunjung wisata,” ujarnya

“Dengan adanya semua itu tidak menutup kemungkinan wisatawan mancanegara akan berkunjung ke Tanjung Sungkai, Kecamatan Pulau Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Desa Tanjung Sungkai, Yusnansyah mengaku sangat senang atas kedatangan Mapala Piranha untuk memberikan materi pengetahuan dan inovasi untuk kelestarian lingkungan pesisir.

“Kami dari pemerintah desa belum bisa memberikan teguran dan memberikan solusi mengenai perilaku dan budaya buang sampah khususnya plastik di pantai,” ujarnya

Yusnansyah berharap semoga dengan kegiatan kawan-kawan Mapala Piranha dapat menjadi pendorong untuk menggerakkan pemuda dan masyarakat setempat agar tidak buang sampah plastik di pantai lagi khususnya.

“Malahan memanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan Mudah-mudahan kontribusi positif ini membantu kita masyarakat Tanjung Sungkai serta ekosistem terumbu karang dan mangrove tetap terjaga keasriannya,” tutupnya.



Komentar
Banner
Banner