bakabar.com, YOGYAKARTA – Gunung Merapi terus menyemburkan lava pijar serta awan panas hingga, Senin (11/1) dini hari.
Hampir selama 6 jam, gunung api paling aktif di Indonesia ini tercatat 26 kali menyemburkan lava pijar. Semburan itu terpantau sejak pukul 18.00 WIB, sampai dengan pukul 24.00 WIB.
“Dari pengamatan yang dilakukan menunjukkan tingkat aktivitas Merapi cukup tinggi,” papar Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
“Jarak luncur lava pijar itu juga naik menjadi 900 meter menuju arah barat atau Kali Krasak,” tambahnya.
Selain dipantau BPPTKG, semburan lava pijar itu disiarkan langsung beberapa komunitas relawan Merapi melalui chanel Youtube.
Guguran besar tergambar mulai pukul 19.17, pukul 20.35, pukul 21.58 dan 22.03 WIB yang terlihat cukup jauh. Begitu juga pukul 23.37 WIB.
Kemudian beberapa dusun di Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, dilaporkan mengalami hujan abu.
Sementara secara kegempaan sejak pukul 18.00 sampai dengan 24.00 WIB, terjadi 44 gempa guguran, 9 gempa hembusan, gempa fase banyak sebanyak 38 kali, dan gempa vulkanik dangkal 15 kali.
“Status Merapi masih siaga dan belum terjadi perubahan status, karena keputusan ini tergantung dari tingkat membahayakan penduduk. Terlebih jarak luncur lava pijar juga fluktuatif,” pungkas Hanik.