bakabar.com, JAKARTA – Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono harus menyelesaikan masalah utama Jakarta yaitu mahalnya harga kebutuhan pokok.
Pasalnya, selain bencana banjir dan macet , susahnya lapangan pekerjaan dan harga barang pokok yang mahal juga menjadi masalah bagi warga Jakarta.
Menurut Lembaga Survey Indonesia (LSI), mayoritas penduduk Jakarta lebih membutuhkan penurunan harga bahan pokok ketimbang penanganan banjir.
Dari hasil survey per Oktober ini, LSI mendapatkan sekitar 52,4 persen masyarakat mengalami kesulitan akibat harga kebutuhan pokok yang mahal.
Baca Juga: Diam-Diam Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Koleksi Kirana dan Moge
Mahalnya kebutuhan pokok mejadi masalah pertama yang ada di Jakarta, di atas penanganan banjir (17, 3 persen) dan susahnya lapangan pekerjaan (10, 5 persen).
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah juga menegaskan bahwa masyarakat Jakarta itu sangat resah dengan harga-harga yang melonjak tinggi.
“Nyatanya masyarakat kita itu lebih membutuhkan lapangan pekerjaan dan harga kebutuhan pokok yang terjangkau, dibanding dengan (penanganan) banjir,” ujar Trubus saat dihubungi bakabar.com, Selasa (25/10).
Baca Juga: Tiga Bulan Sekali Evaluasi ke Kemendagri, Heru: Bagus Tandanya Kita Kerja
Menurutnya, banjir bukanlah permasalahan utama bagi warga Jakarta.
Trubus menyarankan Pemprov Jakarta harus mengutamakan masalah lapangan pekerjaan dan pengendalian harga.
"Banjir dan macet itu sudah biasa kita, tidak terlalu butuh lah,” kata Trubus.