bakabar.com, JAKARTA - Perekonomian China sedang goyah. Memicu gejolak pada perdagangan saham global. IHSG berpeluang kembali menguat tipis, Kamis (24/8) pagi ini.
"Dari analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.889-6.977," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Menengok perdagangan, Selasa (23/8) tadi. IHSG ditutup menguat plus 4 poin. Atau naik 0,07 persen ke level 6.921.
Sektor basic material mengalami penguatan paling tinggi. Yakni plus 1,63 persen. Sementara di posisi terendah ditempati infrastruktur. Minus 0,30 persen.
Perdagangan hari ini masih dipengaruhi gejolak ekonomi China. Di mana sektor properti Negeri Tirai Bambu itu sedang jatuh.
"Country Garden Holdings Co, salah satu pengembang terbesar yang menjadi tonggak dalam industry property berada di posisi terjadinya default. Situasi dan kondisi terjadinya hal itu terus meningkat," jelas Nico.
Hal itu terjadi di hampir semua perusahaan properti. Mereka sedang berada di tengah situasi dan kondisi yang sulit.
"Hal ini telah membuat pelaku pasar dan investor khawatir. Bahwa situasi dan kondisi tersebut akan menular kepada sektor keuangan yang senilai USD60 triliun," lanjutnya.
Intinya, gejolak di China membuka dinamika perdagangan saham. Tetap waspada. "Hati hati, potensi koreksi mengintai ya," tutup Nico.