Internasional

Sekte Sesat di Kenya, Ajak Jamaahnya Bertemu Yesus Dengan Mati Kelaparan

Dalam doktrinnya, Paul memengarunhi pengikutnya agar tidak makan dan minum dalam waktu yang lama. “Puasa” ala Paul sebagai jalan untuk bertemu dengan Yesus.

Featured-Image
Para pekerja membawa kantong jenazah terakhir ke kamar mayat setelah penggalian jenazah di situs kuburan massal di Shakahola, di luar kota pesisir Malindi, Kenya pada 25 April 2023. (Yasuyoshi Chiba/AFP via Getty )

Selain korban tewas dan hilang, ditemukan juga anggota sekte Good News International Church yang selamat.

Hal itu diungkapkan Kepala Daerah pesisir, Rhoda Onyancha. Menurut dia, 39 orang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di sekitar Shakahola.

Dalam kesaksiannya, anak dari anggota sekte tersebut, Issa Ali mengatakan, pemimpin sekte Good News International Church, Paul Mackenzie Nthenge tak segan memukuli anggotanya yang berusaha kabur dari Shakahola.

Ia mengaku, ibunya adalah salah satu anggota dari sekte tersebut dan membawanya pindah ke Shakahola pada 2020.

Ali mengungkapkan, ia terakhir kali bertemu dengan ibunya dalam kondisi yang mengenaskan.

"Terakhir kali saya melihat ibu saya pada Februari. Dia sangat lemah saat terakhir saya lihat," kata Ali, dikutip AFP.

Banyak korban tewas maupun hilang akibat sekte Good News International Church di negaranya, Presiden kenya William Ruto sampai turun tangan.

Ia berjanji akan membongkar habis jaringan sekte tersebut. Menurut dia, sekte sesat itu dapat dikategorikan sebagai aksi kejahatan serius dan setara dengan aksi terorisme.

Editor
Komentar
Banner
Banner