bakabar.com,BANJARMASIN - Polisi Negara Kenya melaporkan jumlah Jenazah korban sekte sesat yang ditemukan terus bertambah.
Pada Rabu (26/4/2023) waktu setempat, pihaknya melaporkan menemukan 98 orang jenazah yang terkubur di Hutan Shakahola dekat Kota Malindi.
Mereka diduga meninggal dunia karena tidak makan dan minum agar bisa masuk surga, seperti doktrin yang ditanamkan pemimpin sekte itu.
Sekte tersebut dipimpin oleh Paul Mackenzie Nthenge. Dikutip dari Suara.com, dalam doktrinnya, Paul memengarunhi pengikutnya agar tidak makan dan minum dalam waktu yang lama. “Puasa” ala Paul itu dianggap sebagai jalan untuk bertemu dengan Yesus.
Hampir seratusan korban tewas itu diduga terkait dengan ajaran sekte Good News International Church (Gereja Internasional Kabar Baik) dan sudah terdoktrin oleh ajarannya.
Menurut informasi dari sumber yang beredar, kebanyakan korban sekte Good News International Church adalah anak-anak.
Hal itu dikuatkan dengan pernyataan dari Direktur Eksekutif organisasi hak asasi manusia, Haki Africa, Hussein Khalid.
Ia menyatakan, sekitar 50 sampai 60 persen korban tewas sekte Good News International Church itu merupakan anak-anak.
Diduga ikut bergabung dengan sekte Good News International Church, hingga kini 311 orang masih dinyatakan hilang.
Hal itu disampaikan petugas Palang merah Kenya, Hassan Musa. Menurut dia, dari 311 orang yang dinyatakan hilang, 150 diantaranya adalah anak-anak.
Ia menambahkan, korban teloah dinyatakan hilling selama bertahun-tahun. Sementara pengikut sekte sesat tersebut kebanyakan adalah orang-orang Kenya, Tanzania dan Nigeria.