bakabar.com, BANJARMASIN – Anti mainstream sekaligus kreatif. Sekolah Alam Dasar Islam Creative layak mendapatkan sebutan itu.
Sekolah ini berada di Jalan Trikora, Landasan Ulin Tengah, Liang Anggang, Banjarbaru, Kalsel.
Namun, meski memiliki konsep yang tidak biasa dan punya potensi besar untuk menjadi sekolah alternatif di Kota Idaman, perjuangan untuk mengembangkan sekolah ini bukan hal yang mudah.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Bina Cerdas Insani, Abdi Mahyudi, mengakui masih perlu dukungan sejumlah pihak untuk mengembangkan sekolah tersebut.
“Pemberian SK sebagai guru tetap yayasan di sekolah alam yang kita bawahi ini menjadi pacuan bagi kita untuk memajukan kualitas dan mutu pendidikan yang diberikan kepada siswa,” katanya.
Saat ini terdapat 25 orang guru yang mengajar di sekolah alam berbasis Islam itu, termasuk dengan ustazah yang mengajar tahfiz.
“Dalam lima tahun berdiri, mereka inilah yang menjadi ujung tombak dalam mendidik lebih dari 220 siswa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah inu berasal dari berbagai daerah, tidak hanya datang dari warga Banjarbaru saja.
“Ada yang dari Martapura, Banjarmasin, bahkan juga ada siswa dari Bati-bati. Ini menandakan bahwa sekolah kita dipercaya oleh masyarakat agar bisa membimbing anak menjadi insan yang lebih maju,” tukasnya.
Oleh karena itu, dengan diangkatnya Arifin Noor sebagai Ketua Umum Yayasan, ia berharap sinergi yang bagus dalam hal peningkatan kualitas pendidikan bisa terbangun.
“Selain didukung oleh ketua yayasan, sekolah kita juga sudah membangun kerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak lainnya agar bisa terus mengembangkan mutu dan kualitas pendidikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Bina Cerdas Insani, Arifin Noor, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pengajar di sana.
Ia menjelaskan keputusan tersebut merupakan bentuk keseriusan pihak yayasan dalam membangun mutu pendidikan yang berkualitas.
“Alasan utamanya karena melihat masih adanya guru khususnya di bidang tahfiz dan beberapa pengajar SD di bawah naungan yayasan kita yang sekolahnya baru sampai tingkat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas),” ucapnya.
Dia menerangkan guru yang saat ini pendidikannya hanya sampai tingkat SLTA akan diupayakan untuk bisa memiliki gelar minimal S1.
“Yang sekolah SMA ke tingkat S1,S1 jadi S2 dan seterusnya. Ini menjadi kewajiban kita sebagai ketua yayasan dalam meningkatkan mutu dan kualitas guru yang memberikan pendidikan kepada para siswa,” ungkapnya.
Selain itu, Arifin itu juga menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kepegawaian kepada guru yang baru saja menyelesaikan masa trainingnya di sekolah alam tersebut.
“SK ini kita berikan kepada guru yang baru dan sudah menjalani masa training dalam beberapa bulan yang lalu,” ujarnya.
Menurutnya, walaupun umur kepengurusan yayasan yang ia pegang itu masih terbilang muda, ia memiliki komitmen kuat untuk memajukan yayasan pendidikan yang berbasis alam dan islami tersebut.
Arifin percaya aset yang dimiliki oleh yayasan tersebut sangat mendukung untuk mengembangkan mutu pendidikan di sekolah alam tersebut.
“Banyak hal yang bisa kita kembangkan di sebagai penunjang pendidikan di sini. Jadi kita harapkan kepada guru yang sudah menerima SK tadi agar bisa bersinergi dan mempunyai satu visi dalam memajukan sekolah,” ungkapnya.