bakabar.com, BANJARMASIN – Terselip kisah heroik di balik aksi koboi jalanan yang menggegerkan seisi kampus Politeknik Banjarmasin (Poliban).
Siang itu, Kamis (28/5), seorang pria datang tiba-tiba dengan menenteng sebuah pistol. Sontak, warga seisi kampus dibuatnya panik.
Di kampus Jalan Brigjen Hasan Basri itu si pria berkacamata mencari-cari keberadaan seorang wanita.
Salah seorang pegawai lantas coba menghubungi Iptu Robby, seorang polisi pengamanan internal (paminal) Polda Kalsel.
“Ketika itu saya kebetulan berada tidak jauh dari lokasi kampus,” kata Robby pria yang merangkap Kepala Unit 2 Opsnal Subbidpaminal Polda Kalsel itu.
Menerima laporan masuk, nalurinya sebagai polisi keluar. Robby kala itu sedang mengawal Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA yang mengikuti sebuah rapat paripurna di Mahligai Pancasila.
“Saya langsung ke Pak Safrizal, izin,” aku Bobby.
Buru-buru perwira pertama ini mendatangi Kampus Poliban Banjarmasin di kompleks Universitas Lambung Mangkurat itu.
“Waktu di jalan saya sudah berkoordinasi dengan Intelkam Polda Kalsel, Aiptu Masrendra dan Resmob Polda Kalsel, serta anggota piket paminal,” jelasnya.
Sampai di kampus, Robby menjadi polisi yang pertama tiba. Tanpa pikir panjang, ia langsung mendatangi pelaku.
Beragam jurus bujuk rayu dikeluarkannya ke pelaku yang belakangan diketahui berinisial MA.
Ma rupanya berprofesi sebagai satpam asal Alalak Utara. Langkah persuasif Robby itu digubris oleh MA yang masih sedikit mengamuk. MA luluh. Ia mulai berbicara mengenai permasalahannya.
“Sebelumnya saya tidak tahu kalau itu air soft gun. Tapi setelah berbicara, pelaku mengatakan kalau itu bukan senjata api,” katanya.
Sejurus kemudian, rombongan polisi dari Resmob, Direktorat Intelkam Polda Kalsel, Polresta Banjarmasin hingga Reskrim Polsek Banjarmasin Utara berdatangan. Mereka cepat-cepat membawa pelaku MA ke kantor polisi terdekat.
Kepada polisi, MA mengaku nekat mengeluarkan senjata lunak itu karena emosi.
"Ulun [saya] terpancing emosi karena bertengkar dengan saudari Y lalu mengeluarkan senjata jenis air soft gun," ujar MA.
Y merupakan seorang pegawai di Politeknik Banjarmasin atau Poliban. Y bilang motif cekcok tersebut lantaran kesalahpahaman saja.
"Bukan persoalan asmara," kata Y kepada bakabar.com, Kamis (27/5) malam.
Atas aksi cepatnya, pihak kampus Poliban mengucapkan terima kasih kepada Iptu Robbi.
Sementara, MA masih diamankan di Mapolsek Banjarmasin Utara. Polisi mendalami hal kepemilikan senjata lunak yang dibawa warga Alalak itu.