bakabar.com, BANJARMASIN – Bandjarmasinche Voetbal Bond atau B.V.B yang berdiri sejak 1922, merupakan embrio lahirnya Peseban Banjarmasin.
Pada masa itu, B.V.B harus dikuasai Belanda dari tahun ke tahun. Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU).
Terdapat 3 perkumpulan sepak bola di pulau lain (luar Jawa) yang menjadi anggota NIVU pada tahun 1936) yakni Sumatra Timur (berbasis di Medan), Makassar, dan Bandjermasin.
“Keadaan ini terus berlangsung hingga masuknya bala tentara Jepang,” ucap Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP ULM Banjarmasin, Mansyur kepada bakabar.com, Minggu (15/9) siang.
Meski demikian, kala itu sudah mulai muncul pesepakbola legendaris asal Banjarmasin yang berprestasi. Di antaranya Hasan Miss Ribut, Abdurahman Amang, dan Cepu.
Sayangnya, mereka tak bermain secara penuh di Bandjarmasinche Voetbal Bond.
“Bersamaan dengan datangnya balatentara Jepang tahun 1942, keberadaan B.V.B berakhir,” beber Mansyur.
Menurut pendapat pengamat olahraga Almarhum M. Hatta, kata Mansyur, Peseban berdiri “di Atas Puing Puing” BVB.
Per 15 April 1942 dengan resmi terbentuk suatu Bond sepakbola nasional dengan nama Persiban (Persatuan Sepakbola Indonesia Banjarmasin). Kemudian, berganti nama menjadi Peseban, pada 30 Juni 1942.
Ada beberapa nama yang terlibat dalam susunan kepengurusan pertama Peseban. Di antaranya Ketua R.A. Kusumodiputro, Maspandit, Gt Bachrun, M Ali Zainal Abidin, Abdul Ha'id, MTL Tobing.
“Peseban terdiri dari PS-PS yang tergabung seperti Al-Hilal, Arjuna, Bumi Putra Cahaya Banjar, M.O.S, dan Peser,” katanya.
Peseban juga memiliki pemain-pemain legendaris. Sebut saja Abdul Madjid, Cepu, Saderan (Hijrah ke PSM), Ibrahim, Hairul, A.U. Ucu, Abdul Hamid, Hasan Mis Ribut, Syahran (Kemudian hijrah ke PSM), Jayusman dan Kho Wil Son.
Baca Juga: Usai Diimbangi Persija U-20, Abunawas Tekankan Barito U-20 Tetap Sportif
Baca Juga: Menang Tipis di Leg 1, Ilham Ramadhona Bakal Evaluasi Lini Pertahanan
Reporter: Muhammad RobbyEditor: Ahmad Zainal Muttaqin