bakabar.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan berpeluang menguat.
Penguatan IHSG diprediksi seiring kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS).
IHSG Jumat pagi dibuka melemah 7,13 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.106,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,48 poin atau 0,26 persen ke posisi 966,2.
“IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini seiring dengan mayoritas katalis positif bagi pasar,” kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah dalam laporan di Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat (18/12).
Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Desember 2020 lalu memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,75 persen.
Keputusan itu mempertimbangkan prakiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Dari eksternal, indeks Wall Street pada perdagangan Kamis (17/12) menguat. Ada keyakinan dari pelaku pasar atas paket stimulus fiskal sekitar 900 miliar dolar AS akan segera disepakati sebelum akhir tahun ini
Sementara itu, vaksin Moderna menjadi langkah kunci yang membuka jalan untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 kedua di AS pekan depan.
Selain itu, bank sentral AS The Fed berkomitmen gunakan berbagai instrumennya untuk membantu perekonomian AS.
Sedangkan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS menunjukkan ada 855.000 pengangguran baru pekan lalu, menjadi level yang tertinggi sejak September. Data tersebut bisa menjadi sentimen negatif di pasar.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 20,57 poin atau 0,08 persen ke 26.786,1, indeks Hang Seng turun 172,97 poin atau 0,65 persen ke 26.505,41, dan indeks Straits Times terkoreksi 3,12 atau 0,11 persen ke 2.854,9.