Kalsel

Sederet Aturan Main Nataru di Kalsel, Aplikasi QR Code Vaksinasi Jangan Cuma Jadi Pajangan

apahabar.com, BANJARMASIN – Aturan main perayaan natal dan tahun baru 2022 di Kalimantan Selatan tengah disiapkan….

Featured-Image
Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Aturan main perayaan natal dan tahun baru 2022 di Kalimantan Selatan tengah disiapkan.

Rabu (15/12) siang, rapat koordinasi lintas sektor dalam rangka pengamanan Natal 2021 dan Tahun Baru serta antisipasi penyebaran Covid-19 Di Kalsel digelar di Mapolda Kalsel. Kesimpulannya aturan Nataru kali ini agak sedikit longgar dari tahun lalu.

“Nggak ada penyekatan, cuma ada pembatasan tapi minimalis,” ujar Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto usai rapat.

Pertimbangannya kata Rikwanto adalah soal status level PPKM. Secara umum PPKM di Indonesia masuk di level II, termasuk di Kalsel.

Kendati begitu, bukan berarti masyarakat bisa seenaknya berkegiatan. Inmendagri nomor 66 Tahun 2021 yang baru saja dikeluarkan Pemerintah Pusat harus jadi pegangan.

Seperti diketahui, Inmendagri yang diterbitkan pada 9 Desember dan berlaku sejak 24 Desember 2021-2 Januari 2022 itu mengatur sederet aktivitas masyarakat selama libur Nataru.

Dari aktivitas di mall, tempat wisata, hingga pelaku perjalanan diatur secara terperinci di situ.

“Silakan siapa mau ke mana asal mengikuti aturan. Harus prokes, kalau harus swab antigen ya lakukan. Punya aplikasi peduli lindungi digunakan,” kata Kapolda.

Rikwanto mengakui, Banjarbaru terlebih Banjarmasin sebagai ibukota Kalsel memiliki potensi tinggi menjadi magnet berkumpulnya manusia.

Tak hanya masyarakat di Banua yang datang, tapi juga warga provinsi tetangga. Seperti Kalimantan Tengah maupun Kalimantan Timur.

Itu menjadi warning bagi pemerintah daerah setempat agar lebih ketat melakukan pengawasan maupun pengamanan saat perayaan Nataru nanti.

“Saat liburan akan banyak didatangi masyarakat. Kateng, Kaltim bagian selatan. Refreshing ketemu saudara atau mencari hiburan. Apalagi Nataru masyarakat akan banyak datang,” imbuhnya.

Satu yang menjadi catatan penting Jenderal bintang dua itu. Soal penerapan aturan oleh petugas di lapangan. Contoh kecil yang disinggung Rikwanto penggunaan aplikasi QR Code pedulilindungi di tempat umum.

Petugas harus bisa mengarahkan masyarakat untuk menggunakan alat tanda vaksinasi itu sebelum masuk tempat keramaian. Sederhananya jangan sampai alat itu hanya jadi pajangan.

“Jangan ada tapi nggak tegas. Bablas saja begitu. Ini yang disiapkan dalam satu minggu ini supaya Mereka yakin dengan tugasnya di lapangan,” imbuhnya.

Selain upaya pengamanan, di perayaan Nataru juga dilakukan pelayanan pemberian vaksin gratis bagi masyarakat. Yang di sebar di berbagai titik.

Tujuannya tak lain guna mengejar target capaian vaksinasi. Dimana Pemerintah Pusat menarget capaian vaksin bisa tembus 70 persen pada akhir Desember mendatang.

Sementara untuk Kalsel data dari Dinas Kesehatan baru mencapai 55,6 persen. “Tadi malam 55,6 persen di Kalsel. Stok vaksin terdistribusi 780.000 dosis,” beber Kadinkes Kalsel, Muslim pada saat rapat.

Selain itu, untuk petugas yang disiapkan guna pengamanan Nataru sebanyak 2.121 personel. Terdiri dari Polri 1.214, TNI 164, Instansi Terkait terdiri Dishub, Satpol PP, Jasa Raharja, hingga Pramuka 734 orang.

“Intinya kita mengerahkan separuh dari kekuatan kita,” pungkas Kapolda.

img



Komentar
Banner
Banner