bakabar.com, BANJARMASIN - Sebelum ditemukan tewas mengapung di Sungai Handil Bakti, depan Kompleks Persada Raya 3, Senin (3/10), Juindra diketahui warga sempat berkelakuan ganjil.
Menurut kesaksian warga, pria berusia 34 yang sehari-hari menjadi Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) di depan Kompleks Persada Raya 3 itu bergelagat aneh alias ganjil pada dua malam terakhir.
"Pada malam kemarin, ia mendatangi dan mencium tangan pengurus masjid Miftahul Jannah. Dua malam berturut-turut," kata warga yang namanya tak mau dimediakan.
Entah apa yang membuat Ijun --panggilan akrabnya-- melakukan hal itu, sambung warga tersebut. Warga mengakui tak pernah melihat ia melakukan kebiasaan itu sejak lama.
Sebelumnya diberitakan bakabar.com, warga Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola) dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat yang mengapung di Sungai Handil Bakti, tepatnya depan Kompleks Persada Raya 3.
Jenazah pria tersebut ditemukan sekitar pukul 12.00 Wita oleh warga sekitar dengan posisi telungkup di sungai, serta masih mengenakan pakaian lengkap dan rompi oranye.
Belakangan korban diketahui bernama Juindra yang tercatat sebagai warga Jalan Pekapuran Raya RT 24 Banjarmasin Timur.
Salah seorang saksi mata, Nanda, menjelaskan jasad korban pertama kali dilihat salah seorang pembeli di Rumah Makan Soto Kuin Muara yang tak jauh dari lokasi penemuan.
"Saya diberitahu seorang pembeli yang melihat sesosok manusia mengapung di sungai. Itu sekitar pukul 12.00," papar Nanda yang juga pemilik Rumah Makan Soto Kuin Muara.
Diduga korban baru saja tenggelam, karena kondisi jasad masih terlihat segar, "Mungkin sekitar 1 jam sebelum ditemukan, saya masih melihat Almarhum berada di seberang," imbuh Nanda.
Sementara orang tua Nanda, Ardian, menduga korban turun sendiri ke sungai. Itu terlihat dari bekas jejak kaki korban di sungai.
"Selain jejak kaki, juga ditemukan sepatu korban yang tertinggal di jembatan depan rumah makan," beber Ardian.
Tak lama setelah ditemukan, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Ulin Banjarmasin guna keperluan visum. Hasil identifikasi sementara, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kendati demikian, belum diketahui penyebab korban tercebur ke sungai, hingga akhirnya meninggal dunia.
"Berdasarkan informasi yang diterima, korban memang memiliki riwayat penyakit," papar Kapolsek Alalak Ipda Eko Suhansyah, melalui Kanit Reskrim Ipda Bagus Ari.