News

Sebelum Bunuh Diri, Mahasiswi UI Sampaikan Permintaan Maaf Lewat Medsos

Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) berinisial MPD (21) yang tewas bunuh diri melompat dari lantai 18 apartemen di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sempat

Featured-Image
Hasil penyelidikan polisi diketahui bahwa korban mengakhiri hidupnya beberapa hari sebelum wisuda. Foto : Ilustrasi Lompat Dari Gedung

bakabar.com, JAKARTA - Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) berinisial MPD (21) yang tewas bunuh diri melompat dari lantai 18 apartemen di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sempat meminta maaf kepada keluarga dan rekannya melalui media sosial.

Kapolsek Metro Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Komisaris Tribuana Roseno mengatakan korban menuliskan surat wasiat yang berisi permintaan maaf yang diunggah ke media sosial.

"Almarhum sebelum lompat sempat menyampaikan story, intinya menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan juga teman-temannya," ujar Seno, Minggu (12/3).

Baca Juga: Jelang Wisuda, Mahasiswi UI Bunuh Diri Lompat dari Lantai 18 Apartemen

Ia menerangkan MPD lompat dari lantai 18 apartemen pada Rabu (8/3) sekitar pukul 23.45 WIB. MPD ditemukan petugas keamanan apartemen yang mendengar suara benturan keras seperti benda terjatuh. Namun saat dicek, MPD telah terjatuh dan terkapar.

"Pada saat shift jaga petugas lobi di Tower Eminence 2 Apartemen Essence tiba-tiba mendengar suara seperti benda jatuh, Kemudian langsung melakukan pengecekan dan melihat korban tergeletak di lantai, selanjutnya melaporkan ke pimpinan," ujarnya.

Baca Juga: Panik Digeruduk Warga, Pelaku Pembunuh Wanita Dicor Diduga Bunuh Diri

Dalam proses pemeriksaan dan penyelidikan kepolisian, MPD diketahui mengakhiri hidupnya karena diduga depresi. Namun ia masih terus menelusuri penyebab MPD nekat bunuh diri dengan melompat dari lantai 18 apartemen di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Seno juga menunggu masa berkabung sehingga masih menunda proses permintaan keterangan dari pihak keluarga korban.

"Nah ini kan orang lagi kedukaan, kami juga enggak bisa memaksakan (untuk memeriksa). Kami juga memaklumi, memahami bahwa keluarga sedang berduka," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner