bakabar.com, BANJARMASIN – Perilaku menyudutkan jenis bacaan atau buku (book shamming), kerap terjadi di antara sesama pembaca.
Kebiasaan menghakimi ini menurut Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, tidak seharusnya dilakukan oleh pembaca yang khusyuk.
“Menurut saya, kualitas orang yang suka membaca itu tidak akan mudah menghakimi orang lain,” ucap Najwa saat menjadi narasumber dalam Talkshow bersama Dispersip Kalsel, belum lama ini.
Pembaca yang baik, menurutnya, adalah orang yang bersikap toleran. Tidak cepat mengambil kesimpulan, khususnya pada buku yang sedang dia baca.
“Pembaca yang khusyuk akan menahan untuk menjudge seseorang atau isi bukunya sampai selesai halaman terakhir dibaca,” lanjut dia.
Kemampuan memahami serta akumulasi setiap orang tidak sama, sehingga penafsiran yang diterima pun akan berbeda. Dari sikap telaten saat membaca, seseorang akan memahami bahwa informasi yang dia terima hanya sepersekian dari ilmu yang ada di dunia ini.
“Kita hidup di lingkungan yang sangat majemuk. Jangan ngaku suka baca buku kalau masih mudah menjudge orang lain,” tegasnya
Mantan pembawa acara berita di Metro TV ini juga memiliki prinsip untuk tidak membatasi buku bacaan. Justru dengan memperbanyak perbandingan buku akan meng-counter dan merefleksikan diri seseorang sebelum mengambil kesimpulan pada satu topik tertentu.
“Tidak ada buku yang tidak bisa dibaca. Bacalah sebanyak-banyaknya buku, tetapi juga harus kritis dengan bacaan yang anda terima,” pungkasnya.
Editor: Puja Mandela