bakabar.com, BANJARMASIN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin menyebut tidak seluruh tenaga kesehatan (nakes) divaksin Covid-19.
Dari total 6.590 nakes Banjarmasin terdaftar divaksin Covid-19, sebagian kecil tidak bisa divaksin.
Meski begitu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Banjarmasin, Bandiah, mengungkapkan bukan berati para nakes itu menolak divaksin.
Hanya saja lantaran tidak memenuhi syarat yang ditentukan. Utamanya karena kondisi tubuh nakes itu sendiri. Salah satunya disebabkan penyakit tekanan darah tinggi.
Seperti diketahui, para nakes kata dia, sebelum divaksin, terlebih dulu di screening otomatis.
Nah dari hasil itu, sebagian kecil nakes Banjarmasin tidak bisa divaksin.
"Kendala nakes yang tidak mau divaksin itu kecil. Tapi yang menolak divaksin itu tidak ada," tegas Bandiah.
Namun sayangnya, Bandiah menyimpan rapat data jumlah nakes yang telah divaksin itu. Baik dari jumlah nakes sudah divaksin atau yang gagal divaksin itu.
Meski begitu, ia memastikan jumlah capaian vaksinasi Covid-19 tahap pertama, cuku tinggi.
"Tapi yang jelas, angka capaian kita tertinggi se Kalsel. Karena memang target paling banyak itu ada di Banjarmasin," ucapnya.
Vaksinasi Covid-19 tahap pertama terhadap nakes Banjarmasin ini berlangsung dua pekan, sejak dimulai 14 Januari lalu.
Ada 6.590 nakes didaftar untuk divaksin Covid-19 Sinovac.
Vaksinasi ini dibarengkan dengan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dan unsur Forkomfinda.
"Serentak semuanya. Ini bergerak terus diakhir Februari hingga mencapai 100 persen," pungkasnya.