Sindikat Narkoba Internasional

Sayembara Perburuan Raja Narkoba Fredy Banjarmasin Dibuka!

Brigadir Jenderal Mukti Juharsa menyiapkan hadiah bagi siapa saja yang mengetahui keberadaan Fredy Pratama alias Miming (38).

Featured-Image
Fredy Pratama Miming menjadi orang yang paling dicari Bareskrim Polri usai terindikasi menjalankan jaringan internasional peredaran narkoba di kawasan Indochina.

bakabar.com, JAKARTA - Brigadir Jenderal Mukti Juharsa bakal mengganjar hadiah siapa saja yang tahu keberadaan Fredy Pratama alias Miming (38). Sang gembong narkoba dari Banjarmasin itu kini dalam perburuan empat negara. 

"Kalau ada yang tahu keberadaannya akan kami berikan hadiah," jelas direktur narkoba Bareskrim Mabes Polri tersebut kepada bakabar.com, Kamis malam (14/9).

Baca Juga: Daftar Lengkap Tersangka Sindikat Raja Narkoba Fredy Banjarmasin

Mukti menjadi orang nomor satu dalam perburuan Miming di bawah komando Kabareskrim Wahyu Widada. Alumnus Akpol 1994 ini tersohor setelah mentersangkakan Inspektur Jenderal Teddy Minahasa.

Baca Juga: Raja Narkoba Fredy Miming Masih di Banjarmasin Kalsel? 

Lantas, apa hadiah yang akan diberikan Mukti kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan Miming? Soal ini, Mukti masih menyimpannya rapat-rapat.

"Ada dong, tidak usah kita ungkap apa bentuknya, yang pasti ada reward [hadiah]," jelas Mukti.

Wakil Direktur Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol Jayadi turut menggaransi.

“Pasti ada apresiasi. Sekecil apa pun informasi sangat penting buat kami,” jelasnya dihubungi terpisah.

Miming memiliki ciri bermata sipit, wajah oval, rambut ikal, berbadan kurus. Ia juga memiliki tato bergambar malaikat di lengan kanan dan salip bersayap di punggungnya. Namun Mukti menduga Miming telah melakukan operasi plastik.

Baca Juga: Raja Narkoba Internasional Fredy Miming Kabur ke Kamboja!

"Dimungkinkan operasi plastik, dan menggunakan identitas palsu," jelas mantan direktur narkoba Polda Metro Jaya ini. 

Miming memiliki ciri karakteristik lainnya. Di antaranya penggunaan nama samaran The Secret, Cassanova, Air Bag hingga Mojopahit.

Miming menjual sabu sekaligus ekstasi, menggunakan jaringan terputus, serta menggunakan komunikasi melalui aplikasi Blackberry di android.

Modus penyelundupan jaringan Miming identik dengan penggunaan kemasan Teh Cina dan Kopi Etopia

Fredy Miming
Fredy Pratama atau Miming masih dinyatakan buron lantaran terjerat kasus sindikat narkoba internasional. Foto: Dok bakabar.com

Operasi perburuan Miming dengan sandi 'Escobar' dimulai seiring terbitnya red notice interpol per Juni 2023. Sejatinya Miming sudah buron sejak 2013.  

Pelabelan nama Escobar bos kartel narkoba dari Medellin Kolombia itu mengacu ke besarnya jumlah aset dan sindikasi jaringan Fredy Miming. 

Jejak Miming sulit dideteksi. Kali terakhir hanya The Royal Thai Police Thai atau kepolisian Thailand yang berhasil mendeteksi. 

Baca Juga: Jaringan Raja Narkoba Fredy Miming Punya 515 Rekening Bank

Kala itu, bos kartel Indochina ini terendus berjalan kaki menyeberangi perbatasan Thailand menuju Kamboja.

Sebelum pria yang dulunya berprofesi sebagai pengusaha ponsel di Banjarmasin itu disebut-sebut bersembunyi di The Golden Triangle kawasan utara Thailand.

Biar ingat, Miming kini menjadi buronan empat negara setelah diduga kuat mengendalikan sindikat narkoba internasional dari Thailand.

Tiga tahun terakhir, Mabes Polri mengendus kelompok pimpinan Miming menyuplai total 10,2 ton sabu mematikan ke Indonesia. Dari transaksi gelap itu, Miming tercatat memiliki aset mencapai Rp10,5 triliun.

Dalam kurun tiga tahun terakhir tadi, setidaknya sudah ada 884 tersangka dari 408 laporan terkait Miming yang diberangus kepolisian.

Baca Juga: Raja Narkoba Fredy Miming Masih di Banjarmasin Kalsel? 

Dari penjuru Kalimantan Selatan, polisi telah menyita sebanyak 19 aset terkait Miming. Di antaranya bangunan tiga lantai yang difungsikan sebagai restoran Shanghai Palace, Beluga Cafe, dan Hotel Mentaya Inn.

Ujung dari operasi penelusuran aset Miming di Banjarmasin, polisi belakangan menetapkan sang ayah Lian Ilas sebagai tersangka pencucian uang. Dulunya, Ilas dikenal sebagai pengusaha ponsel di pusat perbelanjaan Kota Seribu Sungai.  

Miming disebut-sebut sempat terlihat oleh sejumlah rekan yang mengenalinya di Banjarmasin. Sebelum, kata sumber media ini, pada akhirnya ia diduga menyeberang ke Surabaya. "Dia teman kecil saya sewaktu di Pekauman, saya juga kaget sekarang dia jadi bandar besar," ucap rekan kecilnya yang enggan namanya dimediakan kepada bakabar.com.

Struktur jaringan Fredy Pratama di halaman selanjutnya: 

Fredy Pratama Miming
Fredy Pratama alias Miming menjadi sosok yang paling diburu oleh kepolisian empat negara setelah diduga mengendalikan jaringan peredaran narkoba kawasan Indochina. Foto: Facebook/Fredy Pratama Miming

1. FREDY PRATAMA SEBAGAI MASTERMIND
2. KIF ALIAS RIFALDO SEBAGAI PENGENDALI OPERASIONAL
3. M. FIKRI NOUFAL ALIAS DUSTIN SEBAGAI PENGENDALI KEUANGAN
4. AHYAT ROJAI SEBAGAI KOORDINATOR REKENING PALSU
5. FRANS ANTONI & STEVEN ANTONI SEBAGAI KURIR UANG CASH KE LUAR NEGERI
6. KOSNADI IRWAN SEBAGAI KOORDINATOR PENGUMPUL UANG CASH
7. THEO, YUSUF PRIBADI & DEDI SETIAWAN SEBAGAI KOORDINATOR TARIK TUNAI
8. BAYU FIRMANSI NASRULLAH SEBAGAI PEMBUAT DOKUMEN PALSU (KTP & REKENING PALSU)
9. FAJAR RESKIANTO, ACHMAD AFANDI, DLL SEBAGAI KURIR PEMBAWA SABU

Tak cuma Miming, dari sembilan nama tersebut Frans Antoni juga masih buron. Penyetor uang kas jaringan Miming ke luar negeri ini buron bersama seorang bernama Petra Niasi.    

"Thailand menjadi prioritas pertama, tapi pencarian tak hanya berfokus di situ," ujar Wakil Direktur Narkoba Bareskrim Kombes Jayadi kepada bakabar.com tadi malam, Kamis (14/9).

Editor
Komentar
Banner
Banner