bakabar.com, JAKARTA - Satu dari dua orang pemancing ikan yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret ombak akhirnya ditemukan.
Kabar penemuan korban ini dikonfirmasi Tim SAR Mataram gabungan yang melibatkan aparat TNI-Polri beserta warga melakukan pencarian dan evakuasi di Pantai Orong Bukal, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Korban ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi seperti dilansir Antara, Senin (24/7).
Baca Juga: Dua Pemancing di Mataram Terseret Ombak, Tim SAR Lakukan Pencarian
Korban atas nama Muslimin (20) ditemukan masih di sekitar lokasi kejadian dengan kedalaman 10 meter. Saat ditemukan, korban langsung dievakuasi ke pinggir pantai dan telah diserahkan ke pihak keluarga.
Sementara itu, salah seorang korban lainnya atas nama Saefudin (20) hingga saat ini masih belum ditemukan.
Keduanya diketahui merupakan warga Dusun Blongas, Desa Persiapan Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.
"Pencairan kembali dilanjutkan hari ini dengan di sekitar lokasi kejadian," katanya.
Baca Juga: KLM Wisata di Manggarai Barat Tenggelam, Polisi Dalami Penyelidikan
Peristiwa itu bermula ketika korban pergi memancing ikan di Pantai Orong pada hari Sabtu (22/7) dan pada sore hari korban dikabarkan hilang terseret arus ombak.
"Korban dikabarkan hilang terseret arus ombak pada (Sabtu) sore hari," katanya.
Setelah menerima laporan dari masyarakat, tim SAR telah dikerahkan untuk melakukan pencarian pada Minggu (23/7). Adapun peralatan yang digunakan adalah perahu karet bermesin, pelampung, kendaraan operasional, dan peralatan pendukung lainnya.
Aparat gabungan TNI, Polri, Garda Muda, The Real, nelayan, warga setempat, dan unsur lainnya, turut terlibat dalam pencarian dua warga Sekotong yang hilang diterjang ombak tersebut.
Baca Juga: Rayakan Ultah, Dua Remaja Putri Tenggelam di Kalimalang Bekasi
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada saat melakukan aktivitas di perairan wilayah NTB terutama saat kondisi gelombang tinggi.
"Tetap waspada saat melakukan aktivitas di laut, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.