Kalsel

Satgas Wacanakan RS Darurat Khusus Covid-19 di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah mewacanakan pembukaan rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19 di Kalimantan Selatan. “Secara…

Featured-Image
Satgas Penanganan Covid-19 mewacanakan pembukaan rumah sakit darurat khusus pasien Covdi-19 di Kalimantan Selatan untuk melawan jumlah pertumbuhan kasus. Foto ilustrasi: Tribun

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah mewacanakan pembukaan rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19 di Kalimantan Selatan.

“Secara teknis, semua pihak terkait masih menyusun konsepnya termasuk pemilihan rumah sakit atau lokasi lain yang ditunjuk,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Mujiyat di Banjarmasin, Selasa (13/7), dilansir Antara.

Selain RS darurat, BPBD sudah menyiapkan opsi lain. Antara lain, menyiapkan 22 tenda darurat berkapasitas 440 tempat tidur bagi pasien Covid-19 jika rumah sakit dan tempat karantina khusus penuh tak mampu lagi menampung.

“Khusus untuk di Banjarmasin, BPBD Kalsel menyiapkan tiga tenda darurat,” ujarnya. Satu ditempatkan di RS Ulin berukuran 16 M x 32 M, serta dua tenda berukuran 8 M x 16 M di RS Bhayangkara.

Sebelum kedua opsi tersebut terealisasi, Satgas masih mengupayakan penambahan tempat tidur baik di RS rujukan maupun non-rujukan Covid-19. Untuk rujukan ada rencana penambahan 189 tempat tidur. Sedangkan non-rujukan 301 tempat tidur.

Kemudian sejumlah tempat karantina khusus rencananya juga diaktifkan kembali, seperti di gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jalan Ambulung Banjarbaru, gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Jalan Panglima Batur Banjarbaru dan Asrama Haji Banjarmasin di Banjarbaru.

Adapun yang masih beroperasi hingga saat ini merawat pasien dengan gejala ringan dan sedang yaitu Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Jalan Mistar Tjokrokusumo, Banjarbaru.

Untuk gedung Diklat Ambulung berkapasitas 160 tempat tidur, gedung BPSDM 240 tempat tidur, Asrama Haji 188 tempat tidur serta Bapelkes 136 tempat tidur.

Begitu juga Satgas Penanganan Covid-19 di kabupaten dan kota, diminta Mujiyat dapat mengaktifkan kembali tempat karantina khusus di wilayah masing-masing.

“Tentunya kita berharap bersama segala opsi ini tidak terealisasi seiring penurunan kasus Covid-19. Namun jika pun terjadi, prinsipnya kita sudah siap,” tandasnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel, kasus harian Covid-19 terjadi lonjakan signifikan dalam satu minggu terakhir. Yaitu di atas 100 kasus. Angka kematian itu juga mencapai 6 jiwa per hari. Bahkan pada Sabtu (10/7), ada 202 orang positif, 5 meninggal dunia serta penambahan pasien dalam perawatan sebanyak 145 orang. Angka tersebut menjadi rekor tertinggi selama tahun 2021 yang sebelumnya sempat melandai hingga akhir 2020.



Komentar
Banner
Banner