Tak Berkategori

Salat Ied di Lapangan Terbuka Dibolehkan, Gubernur: Yang Penting tak Najis

apahabar.com, BALIKPAPAN – Setelah sebelumnya pernyataan dari Wali Kota Balikpapan terkait larangan pelaksanaan Salat Ied di…

Featured-Image
Gubernur Kaltim Isran Noor menjelaskan kepada awak media terkait larangan mudik dan salat ied di Lapangan SPN, Balikpapan. Foto-apahabar.com/Riyadi

bakabar.com, BALIKPAPAN – Setelah sebelumnya pernyataan dari Wali Kota Balikpapan terkait larangan pelaksanaan Salat Ied di lapangan terbuka, rupanya pernyataan berbeda kembali dilontarkan oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Dimana untuk pelaksanaan Salat Ied di lapangan terbuka rupanya dibolehkan oleh Isran dengan beberapa catatan. Bahkan Isran mendukung pelaksanaan Salat Ied di lapangan terbuka lantaran lebih luas dan dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19.

“Di lapangan terbuka boleh, malah boleh karena kan lebih luas. Lapangan bola bisa, sepanjang lapangan bolanya bersih dan tidak ada najis, tapi tetap protokol kesehatan,” kata Isran usai menghadiri Apel Operasi Ketupat di Lapangan SPN, Balikpapan pada Rabu (5/5).

Isran mengatakan bahwa pelaksanaan Salat Ied harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan. Bahkan ia menyarankan agar masyarakat mempertimbangkan betul-betul pelaksanaan Salat Ied agar tidak menjadi penularan Covid-19.

“Tetap protokol kesehatan, salat Idulfitri itu sunnah, nggak wajib tapi setahun sekali dilaksanakan dengan kondisi Covid-19 ini tentu dengan persyaratan protokol kesehatan yang sudah disampaikan dan sudah dilakukan payung hukumnya, larangannya dalam pelaksanaan tertentu tidak boleh dilakukan. Seperti biasanya jarak antara satu orang dengan yang lainnya di barisan saf itu kan rapat, nah ini nggak,” jelasnya.

Isran juga menanggapi perihal wanita dan anak-anak yang disarankan untuk tidak salat ied di Masjid. Menurutnya hal tersebut juga sangat baik lantaran kesehatan umat lebih penting.

“Bukan hanya anak-anak, orang tua pun dianjurkan untuk tidak ikut melaksanakan. Kalau pun ikut ya harus dipertimbangkan betul-betul protokol kesehatannya,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner